"Alhamdulillah semua tahapan untuk alih-status sudah kami lewati dan sekarang tinggal menunggu SK (surat keputusan) dari Presiden," kata Subbag Humas IAIN Tulungagung Ulil Abshor saat dihubungi, Jumat, 12 Maret 2021.
Dengan keluarnya izin prinsip dari Kemensetneg ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) itu, pihaknya optimistis proses alih status kampus IAIN Tulungagung menjadi UIN segera terealisasi.
Izin prinsip yang dimaksud Ulil ini adalah surat dari Mensesneg kepada Menpan RB perihal persetujuan permohonan izin prakarsa penyusunan atas enam rancangan Peraturan Presiden tentang Universitas Islam Negeri yang diterbitkan tertanggal 12 November 2020. Surat tersebut juga ditembuskan ke lembaga Kemenkumham dan Presiden Joko Widodo.
"Kami (rektorat IAIN Tulungagung) juga sudah diundang oleh Kemenkumham untuk harmonisasi Rancangan Perpres pada 29-30 Januari (2021) lalu. Alhamdulillah tidak ada perubahan substantif dan informasinya draf (Perpres) saat ini sudah ada di Kemensetneg untuk disodorkan ke Presiden," paparnya.
Baca: PTKIN Diminta Terus Kembangkan Sistem Pembelajaran Digital
Sesuai pengajuan dalam proposal alih status dari IAIN ke UIN, Institut Agama Islam Negeri Tulungagung akan berganti nama menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Sayyid Ali Rahmatullah.
Nama tersebut diambil dari nama asli Sunan Ampel, salah satu sunan dari sembilan wali (walisongo) yang membawa dan menyebarkan agama Islam pertama di pulau Jawa. Sayyid ali Rahmatulah tinggal dan mengajarkan Islam di wilayah Muara Sungai Brantas, ampel Denta, yang saat ini terletak di Surabaya.
Pemilihan nama UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung atau yang nantinya bisa disingkat menjadi UIN SATU merupakan upaya menjaga ingatan kolektif tentang akar dan sejarah institusi UIN SATU.
UIN SATU yang bermula dari Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel, kemudian bertransformasi menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Tulungagung, dan kemudian bertransformasi lagi menjadi IAIN Tulungagung pada 2014.
IAIN Tulungagung saat ini memiliki sekitar 22 ribu mahasiswa yang tersebar di 48 program studi (prodi), mulai jenjang S-1, S-2 hingga S-3.
Selain empat fakultas yang sudah ada untuk jenjang S-1, UIN SATU dipersiapkan untuk menambah tiga fakultas baru. Fakultas Ushuludin yang sudah ada akan dipecah menjadi dua, menjadi Fakultas Humaniora dan Fakultas Ilmu Sosial, ditambah lagi Fakultas Kedokteran dan Fakultas Science Teknologi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News