"Kampus swasta menjerit apalagi dengan bantuan kuota dulu diminta di semester pertama," kata Komarudin dalam webinar 'Solusi Krisis Pedagogik dalam Pembelajaran Jarak Jauh', Rabu, 31 Maret 2021.
Ia menambahkan, ada 4,1 juta guru dan dosen terdampak pandemi. Komarudin menambahkan, selama pandemi dosen-dosen jarang datang ke kampus. Bahkan, tidak datang ke kampus sama sekali.
"Bukan di rumahnya dalam pengertian dekat dengan kampus, ada yang pulang kampung berlama-lama. ada yang tiga, empat, lima bulan di kampung nun jauh di sana," jelasnya.
Sebagian besar mahasiswa dari tingkat awal hingga akhir, kata dia, juga tak mampu membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT). Tapi, kata dia, ini sudah ada solusi dari pemerintah maupun kampus. "Lalu cuti, dan tidak dapat melanjutkan studi, ini sangat kita hindari," ungkapnya.
Baca: Simak, Ini Cara Daftar Masuk Sekolah Vokasi UNS
Komaruddin menambahkan, tingkat keberhasilan kuliah daring juga hanya mencapai 30 persen. Lalu, mahasiswa asal daerah terhambat mengikuti perkuliahan. Salah satu permasalahannya, karena problem jaringan internet. Kelas perkuliahan daring juga tak selalu penuh.
"Contoh kami saja ngajar jumlah mahasiswa 39 yang ada 33 mahasiswa, jarang penuh. Padahal, mereka sudah coba masuk tapi alasannya tidak masuk, jadi hampir setiap perkuliahan tidak penuh," ungkapnya.
Pandemi juga mengakibatkan penulisan dan mutu tugas karya akhir menurun karena pendekatan yang dilakukan lebih sempit. Permasalahan ini, kata dia, sudah ada solusi. "Bimbingan tetap bisa dilakukan entah lewat WhatsApp, Email, dan lain-lain," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News