Plt. Kepala Badan Penelitian, Pengembangan dan Perburukan Kemendikbud, Totok Suprayitno. Foto: Zoom
Plt. Kepala Badan Penelitian, Pengembangan dan Perburukan Kemendikbud, Totok Suprayitno. Foto: Zoom

Kemendikbud Siapkan Modul untuk Siswa Sulit Akses Internet

Ilham Pratama Putra • 07 Juli 2020 15:50
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tengah menggodok modul pembelajaran yang akan dibagikan ke siswa yang selama ini kesulitan mengakses internet selama Pembelajaran Jarak jauh (PJJ). Modul ini diutamakan untuk siswa di jenjang Sekolah Dasar.
 
"Kami strateginya modul itu diberikan kepada yang paling rentan dulu, yaitu SD. Lalu SMP, baru SMA. Jadi prioritasnya anak SD ini," kata Plt. Kepala Badan Penelitian, Pengembangan dan Perbukuan Kemendikbud, Totok Suprayitno dalam Konferensi Video, Senin, 6 Juni 2020.
 
Totok berharap modul pembelajaran ini bisa menjadi solusi siswa yang tak bisa belajar mandiri selama pandemi. Materi pada modul tersebut, katanya, disusun sedemikian rupa agar siswa dapat belajar tanpa harus dipandu secara intensif.

"Prosesnya sedang dicicil. Harapannya minggu pertama tahun ajaran baru sudah ada," tambah dia.
 
Jika dikerucutkan lagi, siswa SD prioritas penerima modul ini adalah yang tergolong masyarakat ekonomi rendah. Sebab siswa dengan ekonomi rendah merupakan yang paling lemah daya aksesnya untuk belajar secara digital.
 
Baca juga:  Kemendikbud Meluruskan Makna 'PJJ Permanen'
 
Selain kepada siswa, modul juga dipersiapkan untuk para guru. Ratusan ribu guru yang menjadi target pelatihan ini nantinya bakal mendapatkan pelatihan digital agar lebih inovatif dalam mengajar.
 
"Ada modul cetak, ada buku Basic Safety Training (BST) ada bacaan lain itu adalah sumber yang bisa dipilih guru, jadi tidak ada kebijakan untuk mengarahkan ke aplikasi tertentu. Sejauh ini yang masif online learning ada link-link, website, webinar itu kan resources untuk guru secara terbuka," ujar Totok.
 
Sebelumnya, Kemendikbud mewacanakan akan menerapkan PJJ secara permanen pascapandemi covid-19. PJJ permanen ini akan memperkuat pembelajaran berbasis teknologi meski situasi sudah tidak pandemi covid-19 lagi.
 
Namun bukan berarti pembelajaran tatap muka serta merta hilang dari dunia pendidikan di Indonesia.  "Enggak sepenuhnya belajar daring. Tergantung guru dan kondisi siswa dan lain-lain," kata Iwan dalam Konferensi Video, Senin, 6 Juli 2020.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan