Sekum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti. Foto: Dok. PP Muhammadiyah
Sekum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti. Foto: Dok. PP Muhammadiyah

Cuitan Mantan Ketua BSNP: Ada Menteri Elitis di Kabinet Jokowi

Ilham Pratama Putra • 09 September 2021 15:58
Jakarta:  Mantan Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Abdul Mu'ti mengkritisi menteri di jajaran Kabinet Presiden Jokowi. Dia menyayangkan sebagian menteri Jokowi tak menjadi cerminan Presiden.
 
Dalam pandangan Mu'ti, Jokowi selalu tampil dengan kesan sebagai presiden yang merakyat. Namun menteri-menterinya yang bersikap sebaliknya.  Namun Mu'ti tak merinci siapa saja sebagian menteri yang dia maksud.
 
"Pak Jokowi adalah presiden yang merakyat, peduli kepada rakyat dan kaum alit. Tetapi, sebagian menterinya justru elitis, sikap dan kebijakannya jauh dan menjauhkan diri dari rakyat. Eman-eman (sayang sekali)," tulis Mu'ti dalam akun Twitter-nya @Abe_Mukti, dikutip Kamis 9 September 2021.

Sebelumnya, Mu'ti juga aktif mengunggah cuitan yang mengkritisi jalannya kebijakan pendidikan nasional di bawah kepemimpinan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim.  Salah satunya adalah keputusan Nadiem membubarkan BSNP.
 
Baca juga:  Kemendikbudristek: BSNP Tidak Pernah Diatur Dalam UU Sisdiknas
 
Keputusan tersebut dinilai melanggar Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).  "Mempertahankan eksistensi BSNP bukanlah untuk mencari sesuap nasi, tetapi untuk menegakkan konstitusi," kata Sekretaris Umum PP Muhammadiyah ini dalam cuitan lainnya di Twitter
 
Menanggapi cuitan Mu'ti, Direktur Pendidikan VOX Populi Institute Indonesia, Indra Charismiadji menilai hal itu bisa saja mengarah kepada Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim.
 
Indra mengamati, jika salah satu menteri yang bersikap elitis dan tak populis di kabinet Jokowi-Maruf ada pada sosok Nadiem. Sebab dia melihat Nadiem sangat jarang terjun langsung ke lapangan.
 
"Selama menjabat sudah berapa sekolah yang dia kunjungi. Sudah berapa dinas pendidikan yang dia ajak diskusi, belum lagi kepala sekolah, guru-guru. Sama organisasi besar saja datang hanya kalau ada masalah," sebut Indra kepada Medcom.id, Kamis, 9 September 2021.
 
Dari segi kebijakan publik pun, kata dia, Nadiem kerap membuat kegaduhan. Banyak kebijakan Nadiem yang selama ini diprotes oleh masyarakat maupun para stakeholder pendidikan, karena kurang mendengar masukan dari berbagai pihak.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan