"Sesuai usulan anggaran yang disampaikan Komisi X DPR ke Badan Anggaran DPR," ujar Dede dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi X DPR dengan Perpustakaan Nasional, Senin, 20 September 2021.
Dede menyebut, Perpusnas harus bisa memaksimalkan anggaran tersebut. Meskipun, anggaran tersebut sangat terbatas.
"Walaupun tidak banyak tapi sudah ada perencanaan yang matang untuk dilaksanakan, intinya mampu mendorong percepatan literasi," sebut Huda.
Baca: Asesmen Nasional Dinilai Bukan Alternatif Tepat untuk Gantikan UN
Menurut dia Perpusnas harus mampu memperkuat literasi. Utamanya literasi sejarang yang merupakan warisan peradaban.
"Kalau kita ingat kisah dongeng, Malin Kundang, itu jangan ditelan bumi. Jadi jangan hanya fokus pada buku literasi yang praktikal, tetapi juga yang mengandung nilai perdaban juga harus dipertahankan," terangnya.
Dia memahami, kini literasi didorong ke arah digital sesuai tuntutan zaman. Namun, bukan berarti menghilangkan literasi yang sifatnya peradaban sejarah.
"Berarti kita harus merangsang minat baca anak, bukan hanya dari teknologi meskipun kini pendekatannya memang mengadopsi teknologi," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News