Ketua KPAI Susanto.  MI/Ramdani.
Ketua KPAI Susanto. MI/Ramdani.

KPAI: Empat Persoalan Anak Butuh Perhatian Ekstra

Intan Yunelia • 23 Juli 2019 18:46
Jakarta: Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat, ada empat kasus besar kerap terjadi pada kasus pelanggaran anak yang memerlukan perhatian ekstra orang tua. Di antaranya adalah kejahatan seksual terhadap anak, kejahatan berbasis siber, pengabaian pemenuhan hak dasar anak akibat perceraian orang tua dan radikalisme.
 
Ketua KPAI Susanto mengatakan, pintu masuk kasus-kasus kekerasan seksual sudah berbeda pola. Saat ini polanya terpengaruh dari dinamika era digital. 
 
“Banyak kasus (kekerasan seksual) berawal dari kenal melalui media sosial, bertemu, dalam sejumlah kasus ia akan rentan jadi korban seksual, trafficking dan penipuan. Ini harus menjadi perhatian anak bangsa saat ini,” kata Susanto di Jakarta, Selasa, 23 Juli 2019.

Tak hanya itu, orang tua juga diminta untuk lebih memperhatikan pergaulan anak. Sebisa mungkin keberlangsungan pendidikan, pemenuhan kesehatan, dan hak bermain anak agar tidak diabaikan. 
 
“Hal ini tentu perlu menjadi perhatian para orang tua agar mengukuhkan dan menguatkan ketahanan keluarga agar anak tidak terpapar dampak masalah orang dewasa,” ujar Susanto.
 
Baca:  KPAI Kritisi Medsos Anak Terima Endorsement
 
Sementara itu dunia siber juga semakin menguasai teknologi. Tak memungkiri keberlangsungan teknologi ini juga berdampak pada bertambahnya ragam masalah di kalangan milenial yang merupakan pengguna aktif media sosial. Tak jarang anak diperjualbelikan melalui online dan akhirnya berdampak kompleks terhadap masa depan anak.
 
Radikalisme pun sudah merambah masuk lewat media digital. Media berbasis teknologi yang digunakan anak sehari-hari, kata Susanto, agar lebih di awasi dan dikontrol. Pengaruh radikalisme lebih rentan berpengaruh kepada anak-anak dari pada orang tua.
 
“Orang terdekat anak harus hadir, tidak hanya saat anak terpapar masalah. Tapi justru bagaimana orang terdekat anak seperti orang tua, keluarga, sekolah dan lingkungan sosial mampu menujukkan diri sebagai pelindung utama bagi anak,” tuturnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan