Keputusan tersebut disampaian dewan juri dalam Malam Penghargaan yang berlangsung di Art Center Denpasar pada Jumat malam, 26 Juli 2019. Paduan Suara SMP Tarakanita mendapat medali perak untuk kategori Folklore dengan total raihan nilai 29,28.
Sementara peraih medali emas diraih oleh beberapa tim. Salah satu nilai tertinggi diraih salah satu tim dari universitas di Semarang dan Terroia Children"s Choir dari Seoul, Korea Selatan, dengan raihan nilai 33,68. Dalam Kompetisi Paduan Suara Internasional yang berlangsung sejak Rabu, 25 Juli 2019 lalu, Paduan Suara SMP Tarakanita tampil eksplosif dan percaya diri membawakan lagu Jali-jali dan Perahu Layar.
Hermawan Winditya Conductor Paduan Suara ini mengatakan, anak-anak telah berlatih mempersiapkan diri selama lima bulan. "Setelah pulang sekolah mereka berlatih tiga kali seminggu, termasuk hari libur. Mereka telah memberikan yang terbaik," ungkap Hermawan.
Penampilan SMP Tarakanita 1 Jakarta kali ini memang terlihat matang dan percaya diri. Disokong Komposer dan penata musik, Andreas Edi Sarwono, pelatih vokal Regina, koreografer Maria Ellenora, serta Albertus Djoko Muljarto sebagai Pianis.
Baca: SMP Tarakanita 1 Jakarta Bawa Dua Lagu Daerah di BICF 2019
Paduan Suara yang beranggotakan 38 anak-anak kelas VIII dan IX ini terlihat siap di atas panggung. Tak heran penampilan paduan suara Tarakanita mendulang tepuk tangan meriah dari ratusan penonton yang hadir menyaksikan penampilan mereka secara langsung.
Chief de Mission Kontingen Paduan Suara SMP Tarakanita 1, Taufik Natasubrata mengatakan, capaian medali perak ini merupakan kebanggaan untuk anak anak dan sekolah serta orang tua mereka.
"Mereka harus bersaing dikategori Folklore ini dengan kontestan lain dari berbagai negara dan daerah di Indonesia, Puji Tuhan anak-anak tampil enjoy dan percaya diri. Ini sukses bersama, baik dukungan sekolah, orang tua, para pelatih serta semangat anak-anak," ungkap Taufik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News