Ilustrasi Jakarta. DOK MI
Ilustrasi Jakarta. DOK MI

130 Peneliti Indonesia-Belanda Bertemu Bahas Konsep Urbanisasi Berkelanjutan

Renatha Swasty • 23 Oktober 2023 19:43
Jakarta: Sebanyak 130 peneliti dan akademis dari berbagai institusi pendidikan dan penelitian di Indonesia dan Belanda bertemu dalam BRIN-LDE Academy. Ini adalah lokakarya multidisipliner yang fokus pada inisiatif-inisiatif yang diperlukan untuk menciptakan sebuah kota cerdas, berkelanjutan, sehat, dan inklusif dalam konteks Indonesia modern.
 
Lokakarya bertujuan mengeksplorasi solusi berkelanjutan untuk menjawab tantangan-tantangan yang dihadapi oleh kota-kota metropolitan, seperti Jakarta, IKN Nusantara, dan pusat-pusat kota besar dan menengah lainnya di seluruh nusantara. Baik bagi pelaku, pembuat kebijakan, maupun penduduknya.
 
Peserta lokakarya dari berbagai lembaga pengetahuan di Indonesia telah mengirimkan makalah penelitian asli mereka, studi kasus, dan perspektif teoritis yang membahas tiga topik penting dalam akademi ini. Ketiga topik itu, yakni AI dan Ekonomi Digital yang Sedang Berkembang; Hubungan Manusia dan Lingkungan di Kota; dan Warisan Budaya dan Politik Bahasa.

"Dengan menyatukan peneliti dari berbagai disiplin ilmu dan mendengarkan berbagai perspektif akademis, kita dapat bersama-sama mengatasi sejumlah masalah terbesar zaman kita, yang banyak dialami dan dirasakan oleh kita, penduduk kota," kata salah satu inisiator kegiatan yang juga profesor Antropologi Keragaman Digital di Universitas Leiden, Bart Barendregt, dalam keterangan tertulis, Senin, 23 Oktober 2023.
 
Bart menyebut mungkin ada jawaban yang selama ini terlewatkan, bentuk-bentuk ketahanan atau kecerdikan lokal yang belum memperoleh cukup perhatian, atau mungkin perlu belajar mengajukan pertanyaan dengan cara yang berbeda. Dia mengatakan selama akademi bisa belajar banyak hal dari satu sama lain.
 
Konsepsi tentang cerdas, sehat, dan keberlanjutan dapat berarti hal yang sangat berbeda dan terkadang bertentangan satu sama lain, tergantung di mana dan bagaimana kita dilahirkan dan dibesarkan di dunia ini.
Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Sosial dan Humaniora BRIN, Ahmad Najib Burhani, menekankan kokreasi adalah kata kunci dari akademi ini.
 
"Selama akademi berlangsung, peserta akan terlibat dalam diskusi panel, kunjungan lapangan, lokakarya penulisan makalah akademis dan proposal penelitian kolaboratif, serta pembahasan penerbitan bersama hasal-hasil penelitian dari akademi ini," tutur dia.
 
Ahmad mengatakan akademi ini tidak berhenti pada kegiatan selama lima hari. Namun, diharapkan ilmuwan dari berbagai latar belakang yang berpartisipasi dalam akademi ini dapat membentuk tim peneliti dan mengajukan proposal kolaborasi untuk berbagai skema penelitian serta menciptakan dan memperluas jaringan akademik antar peneliti yang terlibat selama dan setelah akademi.
 
Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Asep Saepudin Jahar, menegaskan kota yang cerdas dan sehat akan mendorong terciptanya masayarakat yang sehat, inklusif, dan berkelanjutan.
 
Acara diselenggarakan berkat kerja sama antara Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), tiga universitas dari Belanda, yaitu Leiden, TU-Delft, dan Erasmus Universities, serta didukung UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
 
Baca juga: Mengulik Potensi LNG sebagai Energi Primer Masa Depan

Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan