Wisudawan dengan IPK tertinggi UIN Jakarta, Amadea Azzahra Sonia Pertiwi. DOK UIN Jakarta
Wisudawan dengan IPK tertinggi UIN Jakarta, Amadea Azzahra Sonia Pertiwi. DOK UIN Jakarta

Cerita Amadea: Sibuk Ikut Organisasi Tetap Lulus Pendidikan Dokter dengan IPK 3,7

Renatha Swasty • 30 Januari 2024 18:11
Jakarta: Amadea Azzahra Sonia Pertiwi, terbelalak sewaktu diumumkan menjadi mahasiswa dengan IPK tertinggi dalam Wisuda Profesi Dokter ke-47 Fakultas Kedokteran, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Amadea meraih IPK 3,7.
 
"Bisa menyandang gelar mahasiswa IPK tertinggi tidak menyangka, karena saya tidak menargetkan hal ini sebelumnya," kata Amadea dikutip dari laman uinjkt.ac.id, Selasa, 30 Januari 2024.
 
Perempuan asli Ponorogo, Jawa Timur itu mengingat lagi perjalanannya menjadi dokter. Dia mengaku tidak membatasi pengetahuan bahan bacanya.

Selama ia penasaran, akan terus mencari jawaban dari rasa penasarannya hingga dapat. Walaupun harus merelakan jam tidur 3 atau 4 jam ataupun terpaksa harus menunda momen penting keluarga dan teman-teman.
 
"Masuk IGD semalam langsung pulang untuk menjalani koas. Belajar 14 jam dalam sehari dalam mempersiapkan ujian nasional dokter. Banyak sekali yang terlewatkan sebagai manusia dalam menjalani pendidikan dokter. Namun dengan niat untuk selalu memberikan yang terbaik, maka Allah yang akan memberikan balasannya tersendiri," ujar dia.
 
Semasa kuliah, Amadea aktif mengikuti organisasi ataupun event mulai dari kerja sama antar universitas, lembaga-lembaga kesehatan maupun menulis jurnal Internasional isu kesehatan mental. Dia mengikuti organisasi CIMSA divisi SCOPH yang fokus pada kegiatan Public Health.
 
Amadea mengangkat isu-isi noncommunicable disease, seperti masalah mental, gizi, rokok, diabetes, dan lain-lain. Kemudian terjun langsung di masyarakat, berkerja sama dengan lembaga-lembaga seperti UNICEF Indonesia dan sebagainya.
 
"Saya juga melakukan penelitian yang kemudian dipublikasikan berupa jurnal terkait isu depresi pada mahasiswa yang diterbitkan di Malaysian Journal of Medicine and Health Science," beber Amadea.
 
Amadea mengingatkan mendapatkan ilmu tidak terbatas pada ruang dan waktu. Dia berpesan teman-teman mahasiswa memiliki rasa penasaran, haus ilmu, serta melakukan yang terbaik.
 
"Ilmu tidak memiliki batas ruang dan waktu. Bagaimana kita haus akan ilmu dan berusaha untuk terus memenuhi kebutuhan akan ilmu kita masing-masing. Dengan melakukan yang terbaik, Allah sendiri yang akan memberikan karunia-Nya," pesan Amadea.
 
Baca juga: UIN Jakarta Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru, Ini 5 Jalur Seleksi yang Tersedia

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan