Inovasi Imam Subawaihin mengajarkan Al-Qur'an pada anak-anak dengan ular tangga. DOK Kemenag
Inovasi Imam Subawaihin mengajarkan Al-Qur'an pada anak-anak dengan ular tangga. DOK Kemenag

Cara Unik Imam Subawaihin Ajarkan Al-Qur'an, Pakai Metode Ular Tangga

Renatha Swasty • 05 Juni 2024 14:18
Jakarta: Penyuluh Agama Islam di Kabupaten Mempawah, Imam Subawaihin, punya cari unik mengajarkan Al-Qur’an. Dia memanfaatkan kegemaran anak-anak yang akrab dengan gadget dengan metode 'Ular Tangga Muroja'ah'.
 
"Saya berpikir hingga menemukan Ular Tangga Muroja'ah ini. Niatnya mengajak anak-anak belajar sambil bermain. Agar mereka tidak cepat bosan sekaligus mengenalkan permainan tradisional," ujar Imam dikutip dari laman kemenag.go.id, Rabu, 5 Juni 2024.
 
Ketua Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) Hikmatun Balighoh di Desa Sungai Bakau Besar Laut itu menjelaskan dalam Ular Tangga Muroja'ah, anak-anak dilatih bersosialisasi, berkompetisi, dan mengingat materi pembelajaran. Selain mengenalkan aksara Arab pada papan permainan, ada sejumlah tantangan yang harus diselesaikan.

"Misalnya, jika dadunya sampai di angka tertentu, anak tersebut diminta membaca doa berbagai niat salat dan hukum bacaan tajwid," tutur dia.
 
Atas inovasi kreatifnya ini, Imam Subawaihin berhasil memenangkan Penyuluh Agama Islam Award Tingkat Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2024. Imam Subawaihin unggul di kategori Literasi Al-Qur'an dan mewakili Kemenag Provinsi Kalimantan Barat di tingkat nasional.
 
"Kemenangan itu bonus saja. Terpenting anak-anak rajin mengaji dan berakhlak mulia. Dengan maju di tingkat nasional, semoga inovasi ini lebih luas jangkauan manfaatnya," tutur dia.
 
Imam Subawaihin mendirikan TPQ Hikmatun Balighah pada 2016, beberapa tahun setelah lulus dari Pondok Pesantren Tebuireng. TPQ yang berdiri di Desa Sungai Bakau Besar Laut ini buka setiap hari kecuali Jumat.
 
Di kompleks bangunan dua lantai yang kelak juga dijadikan pondok pesantren ini, Imam Subawaihin mulai mengajar sejak jam 14.00 WIB. Tidak hanya teori agama, pria yang merupakan Mustasyar Ranging NU SBBL ini juga mengajarkan praktik.
 
"Masuk pukul 14.30-16.30 WIB. Pertama, santri diajar mengaji dulu. Ada yang sudah iqro', ada juga yang sudah Al-Qur'an. Setelah belajar semua, santri diajak salat Asar berjemaah," ujar dia.
 
Imam Subawaihin menyebut pembiasaan praktik salat dan ibadah lainnya sangat penting. Terlebih, ibadah terbukti bisa mengembangkan karakter anak-anak menjadi lebih baik.
 
"Selain melaksanakan perintah Allah, pembiasaan ibadah ini membuat anak-anak lebih hidup bersih, sabar, taat, disiplin, dan lebih siap menghadapi kehidupan," ujar dia.
 
Baca juga: Terjemahan Al-Qur'an dalam Bahasa Betawi Segera Tersedia Tahun Ini

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan