Ilustrasi. Pexel
Ilustrasi. Pexel

Hati-Hati, Ini 3 Kesalahan Umum Saat Tulis Personal Statement

Renatha Swasty • 27 Februari 2024 13:57
Jakarta: Salah satu dokumen penting dalam mendaftar kuliah S2 atau S3 adalah menulis personal statement. Melalui personal statement, pelamar diberikan kesempatan menyampaikan tujuan dan alasan mengapa mereka harus memilih pelamar dibandingkan dengan lainnya.
 
Biasanya, personal statement mendapat bobot penilaian cukup besar di beberapa kampus lho. Nah, supaya peluang kamu terbuka lebih besar, hindari yuk tiga kesalahan ini saat menulis personal statement dikutip dari akun Instagram @lpdp_ri:

3 kesalahan umum saat menulis personal statement

1. Tak menjadi diri sendiri

Banyak orang mengira isi esai/statement of purpose ditujukan untuk menjadi apa yang kampus cari. Padahal, pihak kampus ingin melihat sisi kamu yang jujur.
 
Ketidakjujuran membuat isi esai mu akan sangat hiperbol. Misalnya mencoba menjadi "si paling berbeda" atau menuliskan topik yang nampak "grande" padahal kamu tak terlalu paham dengan topik tersebut.

Jadilah jujur, demonstrasikan kemampuanmu dalam menganalisis diri, bagaimana kamu bertumbuh, dan wawasan kamu dalam isu tertentu.

2. Menulis terlalu umum/tak cukup dalam

Esaimu akan berhadapan dengan ratusan bahkan ribuan esai pelamar lainnya, sehingga esaimu tentu harus stand out. Kuncinya, jangan menulis terlalu umum.
 
Memberikan hal-hal detail dan personal akan membuat pihak kampus merasakan dan mengingat siapa kamu. Nah, agar dapat ditulis mendalam, merangkum keunggulan diri,
sekaligus menjawab pertanyaan yang diminta kampus, kamu perlu memperhatikan struktur dalam menulis esai.
 
Berikut contoh menulis esai dengan struktur yang benar:

1. Intro

  1. Kalimat pembuka yang memerangkap perhatian
  2. Pertanyaan retorik, pernyataan faktual, kutipan, dialog
  3. Menegaskan kembali ide utama esai/"essay prompt"

2. Isi

Tantangan personal:
  1. Bagaimana kamu melampauinya?
  2. Bagaimana tantangan tersebut membentuk kamu/cara pandangmu saat ini?
  3. Apa yang kamu pelajari dari tantangan/kegagalan itu?
Pencapaian:
  1. Apa yang membantumu melewatinya saat itu?
  2. Apa yang kamu pelajari soal nature of success?
Pelajaran:
  1. Nilai apa yang kamu yakini secara personal mengenai pengalaman dari masalah/tantangan tersebut?
  2. Bagaimana pengalaman itu menginspirasi kamu untuk mengambil jurusan tertentu?
  3. Perbedaan apa yang ingin kamu perbuat?

Tujuan:

  1. Apa tujuan personal, akademik, dan karier masa depanmu?
  2. Bagaimana jurusan dan kampus yang kamu inginkan dapat membantumu mewajudkan goals tersebut?

3. Penutup

  1. Mengapa kamu adalah sosok yang selama ini kampus cari?
  2. Mengapa kampus tersebut cocol denganmu secara personal?

3. Tak ditulis dengan efektif

Esai bukan application form, bukan pula resume. Esai harus disusun seefektif mungkin tanpa pengulangan informasi, ditulis spesifik untuk prodi yang kamu tuju, dan dijahit membentuk narasi yang utuh.
 
Selain perlu punya struktur, esai yang efektif juga harus benar-benar menjawab pertanyaan atau format tertentu yang diminta pihak kampus. Misanya jumlah kata, spasi, atau hal teknis lainnya.
 
Penggunaan gaya bahasa juga perlu diperhatikan. Jangan sampai keinginan untuk "menyentuh sisi personal" justru membuat gaya bahasamu menjadi terlalu informal.
 
Nah, itulah tiga kesalahan umum yang saat menulis personal statement. Apakah ada kesalahan lain yang perlu dihindari?
 
Baca juga: Awardee LPDP Bagikan 3 Tips Pilih Calon Supervisor untuk S3

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan