"Ini upaya membantu Kemendikbudristek. Mereka sulit membuka (draf RUU Sisdiknas), kami bantu. Mereka sulit mendapat masukan, kami bantu mendapatkan masukan," kata Wakil Ketua NU Circle Bidang Pendidikan dan SDM, Ahmad Rizali, di kantor NU Circle, Jakarta, Rabu, 15 April 2022.
Sementara itu, perwakilan Aliansi Pendorong Keterbukaan Kebijakan Pendidikan, Dhitta Puti Sarasvati, mendorong Kemendikbudristek lebih terbuka dalam penyusunan RUU Sisdiknas. Tidak hanya dokumen, tapi juga tim penyusun RUU Sisdiknas.
"Kita tidak ingin hanya naskah dan draf saja yang dibuka. Kita juga ingin tahu siapa yang menyusun ini," kata Puti.
Puti menyebut Kemendikbudristek masih bertahan tidak membuka draf RUU Sisdiknas untuk publik secara luas. Website ini akan menjembatani kepentingan publik dan keterlibatan publik dalam pengambilan kebijakan pendidikan nasional.
Website berisi informasi mengenai dokumen tentang pendidikan, pasal-pasal dalam draf RUU Sisdiknas yang dapat dibaca dan diberi tanggapan oleh masyarakat. Laman juga bakal berisi kajian dan analisis dari pemangku kepentingan.
"RUU Sisdiknas ini menyangkut masa depan pendidikan di masa depan. Setiap warga negara berhak mengetahui dan ikut terlibat penuh dalam menentukan kebijakan pendidikan,“ tutur Puti.
Baca: Khawatir Pembahasan RUU Sisdiknas Menyimpang, Aktivis Pendidikan Luncurkan Website Kawalruusisdiknas.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News