Dokumentasi UIN Suska Riau
Dokumentasi UIN Suska Riau

UIN Suska Riau Benteng Moderasi Agama

Intan Yunelia • 20 September 2018 18:40
Jakarta:  Mahasiswa baru Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, Riau diharapkan menjadi benteng bagi moderasi agama, agar dapat melakukan counter narasi dan ideologi gerakan radikalisme yang akhir-akhir ini berkembang di Indonesia.
 
“Kami ingin kampus UIN Suska Riau ini menjadi benteng dan kawah candradimuka berkembangnya Islam yang rahmatan lil álamin, moderat dan toleran”, kata Rektor UIN Syarif Kasim Riau, Akhmad Mujahidin dalam keterangan pers yang diterima Medcom.id di Jakarta, Kamis, 20 September 2018.
 
Salah satu program UIN Riau dalam upayanya membumikan Islam yang rahmatan lilalamin adalah melalui tiga program riil. Yaitu mentradisikan dibunyikannya bedug, mimbar dengan tongkat, azan dua kali saat jumat, dan amaliyah dzikir tahlil serta menyarungi nusantara setiap hari jumat di kampunya.  Pengasuh Pengurus Pusat Al Mujahidah ini berharap sivitas akademika UIN menjadi tempat rujukan belajar Islam dan penebar kasih sayang serta kedamaian di kalangan umat.

Ruchman Basori, Kepala Seksi Kemahasiswaan Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama menegaskan, menjadi mahasiswa di era milenium sangat keren, jika mampu menyuguhkan hal-hal positif, seperti menjadi aktor perubahan, menjadi orang yang berilmu pengetahuan, menjadi penebar kedamaian, memiliki komitmen kebangsaan yang tinggi, dan berpandangan moderat dalam beragama.
 
Selain itu lanjut Ruchman dikakatakan keren, jika memiliki kepekaan nurani dan memahami problem-problem kemasyarakatan. “Tidak kalah pentingnya adalah, keren menjadi warga media sosial yang cerdas, dan berwawasan global, serta menjunjung tionggi kebhinnekaan.
 
Di hadapan 5.188 mahasiswa baru, Mantan Ketua Senat Mahasiswa IAIN Waliosngo ini mengajak mahasiswa untuk menjadi aktivis mahasiswa yang cerdas dan kritis. “Jadilah mahasiswa yang cerdas dan kritis, sehingga mampu melakukan critical thinking atas informasi yang diterima dan lingkungan yang ada," sebutnya.
 
Ruchman mengingatkan, menjadi calon sarjana yang mencintai agama sekaligus mencintai bangsa, dan negaranya sangat penting. Atau dalam bahasa lain memiliki komitmen keagamaan dan keindonesiaan yang kuat.
 
Baca: Gita Savitri, Pilih ke Jerman yang Memanjakan Mahasiswa
 

Kementerian Agama melalui Direktorat PTKI mendampingi kegiatan PBAK (Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan), dan melakukan desiminasi paham Islam yang moderat kurang lebih dua bulan. Dimulai dari IAIN Manado 26 pada Juli 2018 dan ditutup pada tgl 19 September di UIN Sultan Syarif Kasim Riau.
 
Kegiatan PBAK UIN Suska Riau dilaksanakan 17-19 September 2018.  Kegiatan ini terbagi dalam dua forum. PBAK di tutup secara resmi oleh Promadi, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja sama dan dihadiri oleh Ketua Senat Mahasiswa, Ketua DEMA, Pengurus UKM/UKK dan aktivis organisasi intra kampus lainnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan