Direktur Museum dan Cagar Budaya Kementerian Kebudayaan, Esti Nurjadin, menyebut sudah dirancang skema kolaboratif untuk rekonstruksi Gunung Padang. Salah satunya Public Private Partnership yakni dengan swasta.
Ia menjelaskan skema tersebut memungkinkan adanya bantuan dana dari pihak luar kementerian. Artinya, rekonstruksi tidak hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
"Pemerintah tidak bisa hanya mengandalkan APBN saja. Kita mencoba dibantu oleh swasta supaya ada sektor swasta yang bisa mengurangi anggaran-anggaran dari APBN untuk rekonstruksi ini," kata Esti di Situs Cagar Budaya Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat, Senin, 15 Desember 2025.
Ia menjelaskan skema ini sekaligus pemecah kebuntuan sejak 2013. Rencana rekonstruksi situs Gunung Padang tertunda sejak saat itu karena masalah pos pembiayaan.
"Nah saya rasa ini mulai ada momentum lagi di mana pemerintah itu care. Care bahwa ini adalah situs yang menandakan peradaban yang sudah sangat tua di Indonesia," ujar dia.
Dirjen Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi, Restu Gunawan, mengatakan skema pelibatan Public Private Partership ini juga dapat melibatkan pengusaha. Skema itu juga akan dipakai untuk pemugaran cagar budaya lainnya.
"Di Gunung Padang, nanti juga di Muara Jambi. Jadi ternyata kekuatan kita, khususnya filantropi-filantropi di bidang cagar budaya itu cukup banyak. Dan selama ini belum kita optimalkan," tegas Restu.
Meski begitu, saat ini belum ada hitam di atas putih secara resmi mitra Kementerian Kebudayaan dalam pemugran tersebut. Namun, dia mayakini proses kolaborasi akan berjalan.
"Sementara masih dalam proses sih. Beberapa pihak sudah menyatakan komitmen," beber dia.
Situs Gunung Padang
Situs Gunung Padang ditetapkan sebagai Situs Cagar Budaya Peringkat Nasional melalui Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 023/M/2014. Arkeolog Junus Satrio Atmodjo menuturkan situs Gunung Padang merupakan tinggalan budaya megalitik berupa punden berundak yang tersusun dari batuan kekar kolom berbentuk balok dengan lima teras berundak.Terdapat nilai-nilai penting Gunung Padang sebagai Cagar Budaya Peringkat Nasional dapat menjadi suatu stimulan dalam upaya pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan cagar budaya. Sehingga, Gunung Padang dapat terus diwariskan kepada generasi mendatang sebagai bukti kejayaan peradaban nusantara di masa lampau.
Gunung Padang juga merupakan situs arkeologis dan geologis yang unik. Tetapi, rentan terhadap bencana alam, sehingga perlu perhatian khusus dalam pelestariannya
Semua lapisan batuan kolom di bagian atas bukit Gunung Padang disusun oleh manusia dan tidak ada yang alamiah. Lebih lanjut diperlukan penelitian berkelanjutan untuk mengungkapkan lebih banyak tentang situs ini dan mengembangkan potensi pariwisata yang dapat mendukung ekonomi lokal dan melestarikan kebudayaan Indonesia.
Situs ini juga dinilai memiliki makna spiritual dan historis. Dalam kontes tersebut kemungkinan Gunung Padang bukan hanya struktur alami tetapi juga dibentuk oleh manusia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News