Ilustrasi UGM. DOK UGM
Ilustrasi UGM. DOK UGM

Cegah Jurnal Internasional Hasil Plagiat, UGM Buka Layanan Plagiarism Check

Renatha Swasty • 21 Agustus 2023 21:04
Jakarta: Direktorat Penelitian Universitas Gadjah Mada (UGM) membuka Layanan Plagiarism Check untuk publikasi manuskrip di jurnal dan prosiding internasional. Pembukaan sebagai upaya meningkatkan kuantitas dan kualitas publikasi artikel ilmiah sivitas akademika UGM, khususnya jurnal internasional bebas unsur plagiarisme.
 
Kepala Subdirektorat Publikasi Ilmiah dan Kekayaan Intelektual, Kantor Direktorat Penelitian UGM, Ratih Fitria Putri, mengatakan dalam beberapa tahun terakhir dosen dan mahasiswa telah memanfaatkan layanan ini dengan cara mengakses melalui website Direktorat Penelitian UGM.
 
“Sebenarnya di fakultas-fakultas atau unit-unit di UGM bisa juga mengakses. Jadi, di setiap fakultas ada, terutama di perpustakaan untuk layanan uji teks similarity,” beber Ratih dikutip dari laman ugm.ac.id, Senin, 21 Agustus 2023.

Namun, ada sedikit perbedaan antara layanan yang diberikan di fakultas atau unit dengan Kantor Direktorat Penelitian UGM. Pihaknya fokus pada pengecekan naskah-naskah atau tulisan yang akan diterbitkan untuk jurnal-jurnal bereputasi internasional dalam uji teks similarity.
 
Sedangkan, di fakultas atau unit-unit uji teks similarity untuk pengamanan hasil karya dosen atau mahasiswa, seperti skripsi, tesis, atau disertasi dan lain-lain. Ratih menyebut dengan layanan uji teks ini akan diketahui seberapa besar persentase kesamaan dengan tulisan-tulisan atau naskah yang pernah ada.
 
“Kalau di kami lebih kepada data manuscript yang ingin disubmitkan ke suatu publisher. Kita bantu cek seberapa besar kemungkinan kesamaannya, kalau besar plagiarismenya kita memberi saran kepada yang mengajukan untuk melakukan perbaikan frase atau ralat kalimat naskahnya,” ujar Ratih.
 
Ratih menekankan uji teks similarity di fakultas lebih untuk mengamankan dari sisi akademik atau academic reputable semisal skripsi, tesis, disertasi. Sementara itu, uji teks similarity di Direktorat Penelitian UGM lebih kepada reputable peneliti atau seorang dosen atau mahasiswa.
 
“Ya artinya aman tidak ada permasalahan plagiat sebelum submit ke suatu publisher bisa jurnal, buku, dan sebagainya,” ujar dia.
 
Ratih mengungkapkan dalam menjalankan program ini, Subdirektorat Publikasi Ilmiah dan Kekayaan Intelektual, Kantor Direktorat Penelitian UGM bekerja sama dengan jasa pelayanan software untuk uji teks similarity dengan sistem kontrak. Direktorat Penelitian UGM setiap tahunnya  memfasilitasi sekitar 500-600 artikel.
 
Namun, di akhir tahun jumlah tersebut tersisa 200 kuota. Sisa ini terkadang dimanfaatkan dosen, mahasiswa, pusat studi, dan fakultas mana pun.
 
“Yang penting harus kita sampaikan, kita di Publikasi Ilmiah Ditlit UGM tidak berhak menentukan naskah atau tulisan lolos atau tidak untuk penerbit, karena masing-masing penerbit memiliki standarnya masing-masing,” ucap dia.
 
Dia mengatakan satu publisher dengan publisher lain mematok tingkat plagiarisme tidak sama. Ada publisher mematok kesamaan kalimat 17 persen bisa lolos, namun ada juga yang mematok 15 persen.
 
UGM tidak memiliki wewenang mencampuri soal persentase tingkat kesamaan tulisan kepada penerbit. Meski berkinerja berbasis untuk jurnal-jurnal bereputasi internasional, tetapi tidak menutup kemungkinan Direktorat Penelitian UGM melayani semua jenis naskah.
 
Sisa kuota di akhir tahun terbuka untuk semua sivitas akademika yang akan memanfaatkan, baik doesen maupun mahasiswa S1, S2, dan S3.
 
“Di fakultas itu ngantrenya banyak. Jumlah dosen sampai ratusan belum mahasiswanya S1, S2, S3 ketika masuk untuk uji plagiarisme antrenya panjang banget. Karenanya kami memfasilitasi ketika fakultas tidak bisa mencover yang tidak tertampung. Kadang-kadang load memang tinggi, kami bisa bantu layani,” papar dia.
 
Ratih bercerita sempat suatu ketika menemukan naskah yang 25 persen tulisan mirip dengan tulisan ilmiah sebelumnya. Artinya diindikasikan seperempat keaslian tulisan tersebut mengadopsi tulisan orang lain di luar tulisannya.
 
Kemudian, pihaknya memberi saran untuk penulis agar melakukan perbaikan untuk kalimat-kalimat yang terdeteksi copy paste dari tulisan orang lain. Dengan saran-saran tersebut diharapkan penulis mau memperbaiki tulisan agar tidak mengarah plagiarism.
 
“Kita berusaha memfasilitasi secara maksimal dengan keteraksesannya 100 persen dengan harapan semua kuota terpakai. Karenanya jangan ragu-ragu mengontak kami agar jumlah jurnal bereputasi internasional meningkat,” tutur dia.
 
Ada beberapa ketentuan untuk Layanan Plagiarism Check. Berikut ketentuannya:

Ketentuan Layanan Plagiarism Check UGM

  1. Penerima bantuan adalah dosen, peneliti/tenaga kependidikan (PNS atau non-PNS Tetap SK Rektor)
  2. Mahasiswa pascasarjana (S2/S3)
  3. Memiliki manuskrip yang akan dipublikasikan di jurnal/prosiding internasional bereputasi (Scopus/WoS)
  4. Manuskrip yang diajukan mesti ditulis oleh pengusul dengan mencantumkan nama UGM sebagai afiliasinya
  5. Pengusul adalah penulis pertama (first author) atau corresponding author tunggal
  6. Pengusul mahasiswa harus mencantumkan nama dosen UGM pada tim penulis
  7. Satu judul manuskrip hanya dapat diajukan maksimal dua kali pengecekan
  8. Pengusul dosen memiliki akun SINTA dan SISTER yang telah diverifikasi dan diperbarui
  9. Pengajuan usulan baru oleh pengusul yang sama akan masuk daftar antrean hingga manuskrip yang diajukan sebelumnya telah selesai diproses.
Nah itulah informasi soal Layanan Plagiarism Check UGM. Semoga informasi ini membantu.
 
Baca juga: Sepanjang Januari-Agustus 2023, UGM Tambah 50 Guru Besar Baru

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan