Rektor Itera I Nyoman Pugeg Aryantha. DOK Itera
Rektor Itera I Nyoman Pugeg Aryantha. DOK Itera

Polemik Jalan Rusak di Lampung, Rektor Itera Minta Semua Pihak Introspeksi

Renatha Swasty • 20 April 2023 09:57
Jakarta: Media sosial akhir-akhir ini tengah diramaikan dengan kritik seorang pemuda bernama Bima terkait infrastuktur di Lampung yang berujung pada pelaporan ke polisi. Rektor Institut Teknologi Sumatera (Itera) I Nyoman Pugeg Aryantha mendorong masyarakat Lampung tetap kompak mendukung pembangunan daerah.
 
"Secara pribadi saya menyayangkan atas pelaporan person pelaku kritikan tersebut kepada pihak kepolisian. Saya percaya bahwa seluruh rakyat Indonesia memiliki hak yang dijamin secara konstitusi, untuk memberikan kritik yang bersifat konstruktif untuk kemajuan bangsa," kaya I Nyoman diktuip dari laman itera.ac.id, Kamis, 20 April 2023.
 
I Nyoman menuturkan sejak tinggal di Bumi Ruwa Jurai pada Juli 2022, dia melihat pembangunan di Lampung telah diupayakan berjalan semaksimal mungkin sesuai kemampuan dan kapasitas anggaran pemerintah daerah. Hal itu tercermin dari beberapa penilaian kinerja secara kuantitatif oleh pihak-pihak atau lembaga terkait.

Bahkan, kata dia, juga ada penghargaan yang diberikan oleh berbagai pihak. Tentunya, penilaian bukan asal-asalan menunjukkan kinerja yang baik.
 
"Tentunya kita perlu bersabar dan menyikapi secara objektif dan proporsional jika ada beberapa program yang belum dapat dilaksanakan optimal, khususnya di bidang infrastruktur, seperti pembangunan jalan," tutur I Nyoman.
 
Sebab, kata dia, pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur jalan bukan perkara sederhana. Selain membutuhkan pembiayaan yang tidak sedikit, faktor-faktor lain yang berkaitan dengan pemeliharaan juga perlu upaya bersama dari semua pihak termasuk masyarakat.
 
I Nyoman mengatakan kepatuhan pengguna jalan khususnya kendaraan muatan berat juga perlu menjadi sorotan. Sebab, masih banyak beroperasinya kendaraan over dimensi over load (ODOL) menjadi faktor pemicu penyebab kerusakan jalan.
 
Terlebih, posisi strategis Provinsi Lampung yang diibaratkan berada posisi mulut naga Sumatra. Lampung menjadi jalur perlintasan utama berbagai kendaraan yang akan keluar atau masuk ke Sumatra.
 
"Kondisi tanah di Provinsi Lampung yang berpasir dan ketika musim hujan cenderung mudah bergerak, sehingga fondasi jalan lebih mudah rapuh, membuat faktor mudahnya terjadi kerusakan jalan tipe aspal sehingga perlu strategi pemilihan teknologi jalan beton yang butuh anggaran dana jauh lebih besar," tutur dia.
 
Selain itu, dia mendorong masyarakat partisipatif terus mengawasi dan kesadaran perusahaan–perusahaan besar yang memiliki kepentingan dari beroprasinya kendaraan logistik juga perlu di tingkatkan. Perusahaan sudah seharusnya menggunakan altertatif selain jalan raya sebagai akses utama kendaraan logistik.
 
Seperti memanfaatkan jalur kereta api yang telah ada di Provinsi Lampung. Sebab, selain dapat mengurangi beban jalan raya, alternatif dan kedisiplinan tersebut dapat meminimalisasi kerusakan jalan.
 
Terlepas dari hal tersebut, peguatan evaluasi program-program pembangunan di Provinsi Lampung juga perlu terus ditingkatkan oleh pemerintah daerah. Sebab, evaluasi menjadi krusial untuk terus menjaga kualitas pembangunan dan menuju peningkatan pembangunan berkelanjutan.
 
"Untuk itu, saya mengimbau dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, agar semua pihak dapat berbesar hati dan saling introspeksi untuk kemajuan Lampung. Tanpa maksud mengendorkan semangat kritis yang positif, mari bersama kita bangun budaya dialektika dan komunikasi yang intelek, konstruktif, dan sistematis. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa membimbing kita dalam segala aspek kehidupan," tutur dia.
 
Baca juga: Polemik Jalan Rusak, Kemendagri Minta Pemda di Lampung Alokasikan 40% Anggaran Infrastruktur

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan