KKN UNS di Desa Tempelrejo. DOK UNS
KKN UNS di Desa Tempelrejo. DOK UNS

Cegah Stunting, Mahasiswa KKN UNS Sosialisasi di Sragen

Renatha Swasty • 23 Februari 2023 11:18
Jakarta: Bahaya stunting masih mengintai Indonesia. Hasil sigi dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) menunjukkan angka stunting Indonesia di 2022 masih sebesar 21,6 persen.
 
Angka prevalensi itu memang mengalami penurunan 2,8 persen dibandingkan dengan 2021 sebesar 24,4 persen. Namun, capaian itu masih jauh dibandingkan dengan target angka prevalensi stunting 14 persen tahun depan.
 
Mahasiswa yang tengah mengikuti Kuliah Kerja Nyata Universitas Sebelas Maret (KKN UNS) Surakarta ikut membantu menyelesaikan program stunting. Mahasiswa mengadakan Sosialisasi Tumbuh Kembang Anak dan Pemberian Susu bagi Balita di Desa Tempelrejo, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Program ini diprakarsai Ketua Kelompok Mahasiswa KKN UNS Tempelrejo, Alexander Fajar, dan dosen pembimbing lapangan, Revi Gama Hatta Novika. Tak hanya itu, program ini juga berkolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Midwifery Innovation Research Group dengan misi menangani masalah stunting di Desa Tempelrejo sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat desa akan kebutuhan gizi anak.
 
Acara dibagi menjadi dua sesi pada Sabtu, 11 Februari. Sesi pertama, sosialisasi yang diisi dengan pemaparan materi kasus stunting di Indonesia dan cara mencegahnya.
Sesi kedua, pembagian susu yang telah diformulasikan khusus untuk balita. Susu-susu ini dibagikan kepada orang tua dengan jumlah pas untuk sebulan dan akan diberikan kembali secara berkelanjutan selama tiga bulan setelahnya.
 
"Sekitar satu minggu sebelum acara, kami bersama Ibu Bidan Sumiyati dan enam posyandu Tempelrejo memang sudah mendata kondisi gizi anak-anak desa ini,” kata Alexander dalam keterangan tertulis, Kamis, 23 Februari 2023.
 
Alexander mengungkapkan orang tua di Desa Tempelrejo seringkali tidak terima bila anak mereka disebut stunting. Kebanyakan dari mereka acuh tak acuh terhadap edukasi tentang pentingnya gizi seimbang.
 
Acara dihadiri sejumlah perangkat desa, seperti Kepala Kelurahan, Agung Dwi Harjanto; Sekretaris Desa, Muhammad Nuryanto; dan pengurus PKK Tempelrejo. Agung meminta orang tua tak terpengaruh kelompok masyarakat yang acuh tak acuh. Dia mengimbau warga terus memperhatikan tumbuh kembang anak.
 
Angka stunting di Kabupaten Sragen berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia SSGI 2019 masih tinggi, yakni 32,4 persen. Namun, pada 2021, Sragen menduduki ranking 8 besar dalam penurunan stunting nasional dengan angka stunting 18,8 persen. Pada 2024, Sragen menargetkan angka stunting turun lagi hingga menjadi kurang dari 14 persen.
 
Selain program Sosialisasi Tumbuh Kembang Anak dan Pemberian Susu bagi Balita, mahasiswa KKN UNS di Desa Tempelrejo juga mengadakan sejumlah program kerja lainnya. Seperti Sosialisasi Internet Sehat dan Aman, Sosialisasi Penyakit LSD pada Hewan Ternak Sapi, dan Pembuatan Filter Air.
 
Mahasiswa juga membuat gebrakan baru untuk desa dengan membuat website bernama tempelrejo.com. Kegiatan KKN berlangsung selama Januari-Februari 2023.
 
Meskipun sama-sama berkuliah di Surakarta, kelompok KKN ini berasal dari berbagai daerah mulai dari Bogor, Pati, Kediri, hingga Pontianak. Mereka punya misi sama, yakni ikut serta memberantas bahaya stunting di Indonesia.
 
Baca juga: Manfaat Cokelat dan Daun Kelor untuk Pencegahan Stunting

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan