Plt Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Diktiristek) Kemendikbudristek, Nizam, mengakui hal ini merupakan kejadian berulang. Setiap tahun ada saja sekolah yang tidak menyelesaikan rangkaian SNPMB tepat waktu.
Pihaknya mempertimbangkan agar sekolah-sekolah tersebut diberikan pembinaan. Hal ini agar proses SNPMB tak selalu terganggu setiap tahun.
"Kalau sanksi, untuk saat ini belum lah. Tapi kalau terus-terusan dan akhirnya bikin kita repot ya harus ada pembinaan yang lebih serius lagi," kata Nizam dalammkonferensi pers di Gedung D Kemendikbudristek, Jakarta, Senin, 20 Februari 2023.
Nizam mengungkapkan ada juga sekolah yang sengaja tidak menyelesaikan finalisasi PDSS. Bahkan, ada juga sekolah yang memang tidak ingin ikut serta dalam SNPMB.
"Sebenarnya dari tahun ke tahun sudah seperti itu dan ada memang sekolah yang tidak mendaftar karena siswa sedikit, prestasi kurang baik. Dari tahun ke tahun memang ada yang tidak daftar, sehingga kita rekomendasikan untuk pembinaan," jelas dia.
Saat ini, 1.387 sekolah belum menyelesaikan finalisasi PDSS karena kelalaian. SNPMB telah memberikan waktu satu bulan untuk pengisian PDSS.
"Ini terlambat itu karena menggampangkan, karena berpikir nanti kan ada kesempatan, malah ditutup tanggal 9 (Februari) baru ada yang bikin malah tanggal 7 (Februari) data yang diisi banyak, akhirnya tidak selesai," beber dia.
Nizam mendorong sekolah lebih disiplin dan menghargai waktu. Sebab, siswa tidak bisa mengikuti SNBP apabila sekolah tidak melakukan finalisasi PDSS.
"Kita juga harus selalu berpikir anak-anak ini tidak boleh dirugikan. Jadi, kami titip sekolah agar lebih disiplin, mengikuti waktu yang sudah ditetapkan," tegas Nizam.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Baca juga: 1.387 Sekolah Belum Selesaikan Finalisasi PDSS |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News