Ilustrasi wawancara kerja. Pexel
Ilustrasi wawancara kerja. Pexel

3 Faktor yang Memengaruhi Perubahan Pasar Kerja di Era Digital

Renatha Swasty • 02 Maret 2023 13:43
Jakarta: Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) dari Badan Pusat Statistik periode Agustus 2022 menunjukkan jumlah angkatan kerja Indonesia mencapai 143,72 juta dengan tingkat partisipasi angkatan kerja 68,63 persen didominasi generasi milenial dan generasi Z. Kepala Pusat Pasar Kerja Kementerian Ketenagakerjaan, Muchamad Yusuf, menyebut pencari kerja, terutama generasi Z memiliki preferensi unik dan berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya.
 
Yusuf mengungkapkan ada tiga faktor yang menjadi tantangan dan memengaruhi perubahan di pasar kerja nasional maupun internasional di era digital. Pertama, perubahan teknologi mengarah dari 4.0 ke 5.0.
 
Hal ini menyebabkan hilangnya banyak pekerjaan sekaligus tumbuhnya pekerjaan baru. Kedua, perubahan pola kerja sebagai dampak pandemi covid-19 menyebabkan makin banyak pilihan cara kerja, mulai dari Work from Home dan sebagainya.

Ketiga, perubahan demografi yang menyebabkan peningkatan arus migrasi pekerja di seluruh dunia. Hal-hal tersebut mengubah pola atau pakem di pasar kerja nasional dan global.  
 
“Sebagai konsekuensinya, perubahan ini mendorong pencari dan pemberi kerja melakukan penyesuaian terhadap pola kerja dan pola hubungan yang ada saat ini," papar Yusuf dalam di Makara Art Center (MAC) Universitas Indonesia (UI) dalam keterangan tertulis, Kamis, 2 Maret 2023.
 
Yusuf menyebut perusahaan tidak mudah mendapatkan calon pekerja dengan skill yang dibutuhkan. Begitu juga calon pekerja sulit mendapatkan skill tersebut di lembaga pelatihan maupun lembaga pendidikan.
 
"Oleh karena itu, skema kerja sama kemitraan antara perguruan tinggi dan pemberi kerja untuk mendapatkan talenta terbaik perlu ditemukan dan dialog antara perusahaan dan mahasiswa perlu lebih kerap dilakukan,” kata Yusuf.
 
UI menyadari kebutuhan ini dengan menggelar UI Employer Forum Partnership Gathering melalui Direktorat Pengembangan Karier dan Hubungan Alumni (DPKHA). Acara ini sebagai wadah pertemuan antara UI dengan mitra pemberi kerja untuk menemukan skema kerja sama terbaik dalam memperoleh talenta-talenta terbaik dari lulusan UI.  
 
Wakil Rektor Bidang SDM dan Aset, Dedi Priadi, menyebut kemajuan teknologi dan perkembangan digital membuka peluang bagi berbagai pihak melepaskan diri dari model kerja tradisional melalui kolaborasi gesit dan produktif. Perguruan tinggi menjadi wadah bagi perubahan kebutuhan dunia kerja.
 
Hal itu dengan berfokus pada pengembangan keterampilan transformasi meliputi kemampuan bekerja dalam tim, komunikasi tertulis dan lisan, berpikir kritis, pemecahan masalah, literasi digital, serta kemampuan beradaptasi dengan lingkungan.
 
Pentingnya peran universitas dalam menyediakan talenta dengan skill yang dibutuhkan dunia kerja sejalan dengan visi UI yang bergerak menuju entrepreneurial university. Berbagai upaya terus dilakukan agar UI dapat menjadi entrepreneurial university yang masuk dalam jajaran 100 universitas terbaik di dunia.
 
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Abdul Haris, menyebut UI terus bergerak. Dari semula merupakan universitas pengajaran masuk dalam QS Top 300, kemudian menjadi universitas riset yang masuk dalam QS Top 200.
 
“Ini adalah impian kami. Transformasi universitas yang berasal dari universitas pengajaran ke universitas riset dan ambisi kami menjadi entrepreneurial university. Untuk itu, banyak ide dan kegiatan yang dilakukan oleh teman-teman di fakultas, seperti manajemen reputasi, kerja sama global, rekrutmen sumber daya manusia berkualitas, serta berfokus pada sustainability,” kata papar Haris.
 
UI membuka berbagai program dan kegiatan, seperti seminar soft skill untuk pro-graduates; perencanaan karir untuk pra-lulusan; Career Counseling (Career Clinic); kuliah alumni; Career Talk (CEO Talk); Career Coaching; konsultasi kepemimpinan wirausaha; kerja sama dengan perusahaan dalam seminar karier dan kuliah tamu; serta kerja sama dengan ILUNI dan BEM UI.  
 
"Para mitra dapat memilih satu atau banyak program yang diminati. Tentunya program-program ini ditujukan untuk meningkatkan relasi mitra pemberi kerja dengan calon lulusan terbaik UI," ujar Direktur DPKHA UI, Ahmad Syafiq.   
 
Baca juga: Penting! 3 Tips yang Harus Disiapkan untuk Ikut Job Fair

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan