Satu waktu akan memberikan penampakan gerhana matahari cincin, kemudian berubah menjadi gerhana matahari total dan kembali menjadi gerhana matahari cincin.
Proses gerhana matahari hibrida terjadi dalam waktu singkat.
Baca Juga: Catat! Ini Jadwal Lengkap Fenomena Gerhana Sepanjang 2023 dan Jenisnya
Proses Terjadinya Gerhana Matahari Hibrida
Proses terjadinya gerhana matahari hibrida sangat dipengaruhi oleh posisi Bulan, Bumi, dan Matahari pada saat gerhana terjadi.
Gerhana matahari Hibrida terjadi saat Bulan berada di pertengahan posisi yang cukup dekat dengan Bumi untuk membuat gerhana matahari total dan cukup jauh untuk membuat gerhana matahari cincin.
Pada posisi ini, bagian dari Bulan yang berada di dekat garis Nodal (tempat di mana orbit Bulan dan Orbit Bumi berpotongan) akan menutup matahari secara parsial, dan bagian lain dari Bulan akan menutupi matahari secara total.
Hal tersebut pula lah yang menyebabkan gerhana matahari hibrida hanya dapat dilihat pada bagian tertentu di Bumi.
Oleh karena posisinya yang unik, maka jenis gerhana matahari hibrida sangat jarang sekali terjadi, bahkan dalam dalam rentang waktu 100 tahun, belum tentu jenis gerhana ini terjadi dua kali. Bahkan proses terjadinya gerhana jenis hibrida ini sangat cepat tidak lebih dari dua menit pada zona gerhana.
Oleh karena itu, fenomena gerhana matahari hibrida yang diperkirakan terjadi pada tanggal 23 April 2023 mendatang patut ditunggu, terlebih gerhana ini nantinya dapat disaksikan di Indonesia.
Baca Juga: 3 Jenis Gerhana Bulan dan Matahari yang Bisa Dilihat dari Indonesia pada 2023
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News