“Akan terjadi tingkat keparahan yang lebih tinggi dari saat ini apabila manusia masih belum meningkatkan perbaikan aktivitas dan kewaspadaan tentang isu pemanasan global,” kata Retna dikutip dari laman unair.ac.id, Senin, 11 Mei 2023.
Retna memaparkan temperatur mengalami siklus kenaikan dan penurunan setiap tahun, namun dampak peningkatan radiasi sinar UV dapat semakin terasa. Sebab, lapisan ozon terus menipis.
Organisasi meteorologi dunia juga pernah memperkirakan kemungkinan kenaikan 1,5 derajat celcius yang akan meningkat setiap tahun. Retna mengatakan bila tidak segera teratasi penipisan lapisan ozon dapat meningkatkan terjadinya kanker kulit (melanoma) dan penekanan sistem kekebalan serta mencairnya es Samudra Arktik dan mengakibatkan kepunahan beruang kutub pada 2100.
Dia menyebut kejadian sinar UV ekstrem beberapa waktu terakhir disebabkan sudut datang sinar matahari dan letak geografis Indonesia. Namun, terdapat beberapa cara yang dapat menurunkan tingkat keparahan, yaitu dengan menggalakkan kembali penggantian Bahan Perusak Ozon (BPO).
“Masyarakat dapat mengurangi penggunaan AC sebagai salah satu material penghasil gas CFC yang dapat merusak ozon. Sedangkan pemerintah dan industri melaksanakan kebijakan yang telah diatur oleh Peraturan Menteri Perdagangan No.83/M-DAG/PER/10/2015 tahun 2015 tentang ketentuan impor bahan perusak lapisan ozon,” sebut dia.
Baca juga: Tiga Tips Lindungi Kulit dari Bahaya Sinar UV Ala Ahli Dermatologi Unair |
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id