Para peserta dan undangan pun memalingkan pandangan ke layar dan menyimak pidato Nadiem. Dalam sambutannya pria 35 tahun ini menyampaikan tidak akan berpidato, tetapi hanya akan memutarkan video pidatonya.
"Saya yakin bapak bapak ibu dan hadirin semua sudah membaca naskah Pidato Hari Guru Nasional, sehingga saya tidak akan mengulang lagi di upacara ini," kata Nadiem saat membuka Upacara Hari Guru Nasional di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta Pusat, Senin, 25 November 2019.
Dalam isi pidatonya yang sudah viral sejak akhir pekan lalu, ada sejumlah poin yang mendorong guru bergerak melakukan perubahan tanpa menunggu komando. Adapun beberapa perubahan yang bisa dilakukan, kata Nadiem, dimulai dari kelas.
Mengajak kelas berdiskusi, bukan hanya mendengar. Memberikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas. Selain itu, guru diharapkan bisa mencetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas.
Kemudian bisa menemukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri. Lalu sesama guru saling membantu, bersimpati dan berempati kepada kepada guru yang sedang mengalami kesulitan.
"Apa pun perubahan kecil itu, jika setiap guru melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News