Mendikbudristek Nadiem Makarim. Foto: Medcom.id/Muhammad Syahrul Ramadhan.
Mendikbudristek Nadiem Makarim. Foto: Medcom.id/Muhammad Syahrul Ramadhan.

Khawatir Dualisme Kurikulum Nasional, Nadiem Diminta Tegas Soal Kurikulum Prototipe

Arga sumantri • 28 Januari 2022 16:03
Jakarta: Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menilai keberadaan Kurikulum Prototipe 2022 berpotensi mengakibatkan adanya dualisme kurikulum nasional dalam satu tahun ajaran yang sama. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim pun diminta tegas terkait penerapan kurikulum bagi pendidikan di Tanah Air.
 
"FSGI mendorong Mendikbudristek Nadiem Makarim segera memutuskan dengan tegas di tahun 2022 akan menggunakan Kurikulum Prototipe untuk seluruh sekolah di Indonesia," kata Sekjen FSGI Heru Purnomo dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 28 Januari 2022.
 
Ia menilai jika harus menunggu 2024, terlalu lama dan sangat berisiko bagi pendidikan nasional. Ia menyarankan Nadiem memutuskan kurikulum baru itu sekarang disertai kajian akademik dan dasar peraturan perundang-undangannya. 

"Bila tidak, maka hasil ujicoba opsional hingga 2024 berpotensi untuk dibatalkan dan atau malah tidak digunakan. Ini berpotensi merugikan keuangan Negara," ungkapnya.
 
Baca: FSGI Nilai Kurikulum Prototipe Mengakibatkan Dualisme Kurikulum Nasional
 
FSGI mengingatkan, jika Kemendikbudristek memutuskan menggunakan  kurikulum paradigma baru, maka wajib mengadakan perubahan pada sistem seleksi Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). Hal ini agar uji coba kurikulum prototipe berhasil dan seiring dengan proses pembelajaran  dan pengalaman belajar peserta didik. 
 
"Jangan sampai peserta didik dirugikan. Karena saat ini seleksi PTN masih berbasis kognitif semata," ujarnya.
 
FSGI menyebut Kurikulum Prototipe 2022 telah menghabiskan anggaran hingga Rp3 triliun. Anggaran ini digunakan untuk perencanaan, uji coba, uji publik, proses penerapan, sampai monitoring dan evaluasinya.
 
"FSGI juga mendorong Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengawasi penggunaan anggaran Kurikulum Prototipe yang mencapai hampir Rp 3 Triliuyn. Jangan sampai ada kerugian negara sehingga uang negara untuk pendidikan berkualitas dan berkeadilan akan sia-sia," ungkapnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan