"FSGI mendorong Mendikbudristek Nadiem Makarim segera memutuskan dengan tegas di tahun 2022 akan menggunakan Kurikulum Prototipe untuk seluruh sekolah di Indonesia," kata Sekjen FSGI Heru Purnomo dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 28 Januari 2022.
Ia menilai jika harus menunggu 2024, terlalu lama dan sangat berisiko bagi pendidikan nasional. Ia menyarankan Nadiem memutuskan kurikulum baru itu sekarang disertai kajian akademik dan dasar peraturan perundang-undangannya.
"Bila tidak, maka hasil ujicoba opsional hingga 2024 berpotensi untuk dibatalkan dan atau malah tidak digunakan. Ini berpotensi merugikan keuangan Negara," ungkapnya.
Baca: FSGI Nilai Kurikulum Prototipe Mengakibatkan Dualisme Kurikulum Nasional
FSGI mengingatkan, jika Kemendikbudristek memutuskan menggunakan kurikulum paradigma baru, maka wajib mengadakan perubahan pada sistem seleksi Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). Hal ini agar uji coba kurikulum prototipe berhasil dan seiring dengan proses pembelajaran dan pengalaman belajar peserta didik.
"Jangan sampai peserta didik dirugikan. Karena saat ini seleksi PTN masih berbasis kognitif semata," ujarnya.
FSGI menyebut Kurikulum Prototipe 2022 telah menghabiskan anggaran hingga Rp3 triliun. Anggaran ini digunakan untuk perencanaan, uji coba, uji publik, proses penerapan, sampai monitoring dan evaluasinya.
"FSGI juga mendorong Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengawasi penggunaan anggaran Kurikulum Prototipe yang mencapai hampir Rp 3 Triliuyn. Jangan sampai ada kerugian negara sehingga uang negara untuk pendidikan berkualitas dan berkeadilan akan sia-sia," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News