Ilustrasi pengibaran bendera. Foto: Setpres
Ilustrasi pengibaran bendera. Foto: Setpres

Mengenal 3 Tokoh Pengibar Bendera Merah Putih saat Proklamasi 17 Agustus 1945

Citra Larasati • 17 Agustus 2024 09:03
Jakarta:  Hari ini, 17 Agustus 2024 seluruh rakyat Indonesia bersuka cita merayakan Hari Ulang Tahun ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia.  Tahun ini, untuk pertama kalinya upacara bendera diselenggarakan di dua tempat, yakni Ibu Kota Nusantara (IKN) dan Jakarta.
 
Upacara pengibaran bendera merah putih, tentunya juga digelar di banyak tempat, mulai dari kantor instansi pemerintah, hingga lembaga-lembaga pendidikan di seluruh Indonesia. 
 
Dalam upacara pengibaran bendera, terdapat banyak orang yang terlibat dan bertugas di dalamnya. Mulai dari pemimpin upacara, paduan suara, hingga yang biasanya paling banyak disorot adalah petugas pengibar bendera merah putih.

Tak hanya di era kekinian, para pengibar bendera merah putih pada hari kemerdekaan 79 tahun lalu juga mengundang penasaran untuk mengenal sosok-sosoknya. Artikel ini, akan mengajak Sobat Medcom untuk kembali mengenal tokoh pengibar bendera merah putih pertama kali saat proklamasi kemerdekaan tahun 1945. Siapa saja mereka?
 
Melansir laman Ruangguru, jumlah anggota pengibar bendera ketika awal kemerdekaan hanya ada 3 orang. Orang pertama bertugas sebagai pembawa bendera, orang kedua bertugas sebagai pengerek tali di tiang bendera, dan orang ketiga itu bertugas sebagai pembentang bendara.

Ini 3 tokoh pengibar bendera merah putih saat proklamasi kemerdekaan:

1. Abdul Latief Hendraningrat

Latief lahir di Jakarta pada 15 Februari 1911. Nama belakangnya Hadiningrat diberikan karena sang ayah merupakan demang di daerah sekitar Jatinegara, Jakarta Timur.
 
Semangatnya memperjuangkan kemerdekaan untuk Indonesia tidak main-main. Latief terdaftar di pelatihan ketentaraan bentukan Dai Nippon, Sinen Kunrenshoo (Pusat Latihan Pemuda) di tahun 1942 dan bergabung di PETA (Pembela Tanah Air).
 
Di PETA, Latief menempati posisi komandan kompi atau setingkat di bawah komandan batalyon yang merupakan posisi tertinggi di posisi itu.  Sebelum proklamasi tanggal 17 Agustus 1945, Latief menjadi salah satu tokoh yang ikut mendesak Soekarno-Hatta kala agar segera memproklamasikan kemerdekaan.
 
Saat proklamator ‘diculik’ ke Rengasdengklok, Latief bertugas mengamankan lokasi diadakannya proklamasi. Kala itu, Latief disodorkan baki yang berisi bendera yang telah dijahit oleh Ibu Fatmawati.

2. Suhud Sastro Kusumo

Selain Latief, ada juga nama Suhud Sastro Kusumo yang juga sahabat dekat Latief.  Literasi mengenai Suhud tidak sebanyak Latief.  Namun diketahui, Suhud lahir tahun 1920.
 
Ia menjadi anggota Barisan Pelopor yang didirikan Jepang yang kemudian wafat pada 1986 di usianya yang ke 66 tahun. Di dalam buku sejarah, nama Suhud selalu bersanding dengan Latief sebagai pengibar bendera.
 
Sebelum memulai tugas mulianya pada 17 Agustus 1945 sebagai pengibar bendera, Suhud memiliki peran yang cukup penting pula. Menjelang hari proklamasi, tepatnya di tanggal 14 Agustus 1945, Suhud dan beberapa anggota Barisan Pelopor kala itu, ditugaskan untuk menjaga keluarga Soekarno.
 
Namun, pada 16 Agustus, Suhud kecolongan dengan diculiknya Soekarno oleh golongan pemuda (Sukarni dan Chaerul Saleh) yang menjadi awal mula terjadinya peristiwa Rengasdengklok.

3. SK. Trimurti

Nama SK. Trimurti juga menjadi salah satu sosok yang tak asing jika membahas tentang sejarah kemerdekaan RI. SK. Trimurti merupakan istri dari juru ketik naskah proklamasi yang dibacakan Soekarno kala itu, yakni Sayuti Melik. Trimurti menjadi pengibar bendera waktu itu, meski sebelumnya ia ditunjuk untuk melakukan pengerekan bendera.
 
Namun, setelah Soekarno membacakan teks proklamasi dan berdoa setelahnya, ia mengusulkan bahwa pengerekan bendera sebaiknya dilakukan oleh seorang prajurit saja. Akhirnya Latief dan Suhud-lah yang mengibarkan bendera merah putih.
 
Peristiwa inilah yang kemudian banyak diikuti dalam pengibaran bendera di zama setelah kemerdekaan, yakkni pengibar bendera biasanya dua orang laki-laki dan satu perempuan di tengah.
 
Petugas pengibar bendera laki-laki biasanya bertugas mengerek tali bendera dan membentangkan bendera dan petugas ceweknya itu bertugasnya membawa bendera dan memegang tali bendera.
 
Nah Sobat Medcom, itu tadi 3 tokoh pengibar bendera merah putih saat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia di tahun 1945. Di era kekinian, banyak anak-anak muda yang juga berprestasi dan terpilih menjadi pengibar bendera pusaka di berbagai jenjang, mulai dari jenjang sekolah, kecamatan, kabupaten hingga nasional di Istana kepresidenan.  Selamat bertugas ya untuk kamu para pengibar bendera!
 
Baca juga:  Makna Lagu 'Maju Tak Gentar' Beserta Lirik Lengkapnya
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan