Menristekdikti, Mohamad Nasir (tengah) sedang berbincang dengan Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta Muhammad Effendi, (kiri), didampingi DIrjen Belmawa Kemenristekdikti, Ismunandar saat uji coba MRT Bundaran HI-Lebak Bulus, Medcom.id/Citra La
Menristekdikti, Mohamad Nasir (tengah) sedang berbincang dengan Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta Muhammad Effendi, (kiri), didampingi DIrjen Belmawa Kemenristekdikti, Ismunandar saat uji coba MRT Bundaran HI-Lebak Bulus, Medcom.id/Citra La

Menristekdikti Uji Coba Naik MRT Jakarta

Peluang Kerja Perawat Kereta MRT Diminati Milenial

Citra Larasati • 16 Maret 2019 16:56
Jakarta:  Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) kini tengah menyiapkan Politeknik Negeri Madiun (PNM) untuk mencetak sarjana terapan yang mampu merawat seluruh teknologi kereta MRT (Mass Rapid Transit) Jakarta.  Peminat prodi yang baru berusia satu tahun ini membludak, ditunjukkan dengan meningkatnya permintaan pembukaan kelas di tahun kedua.
 
"MRT terkait bagaimana maintainance-nya, kami didik (mahasiswa) di Madiun bersama PT INKA dan PT KAI. Di sana ada Politeknik (PNM). Bagaimana maintainance-nya, untuk memelihara operasionalnya seperti apa, baik dari segi engineering-nya maupun dari servisnya," ungkap Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir saat Uji Coba Transportasi Publik MRT Jakarta dari Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia (HI) ke Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, Sabtu 16 Maret 2019.
 
Politeknik Negeri Madiun (PNM) sudah memiliki program studi Sarjana Terapan Perkeretaapian yang mahasiswa angkatan pertamanya diterima dan berkuliah sejak 2018 lalu.  "Satu tahun setengah dia di kelas. Satu tahun setengah lagi dia di operasional, supaya dia tahu kondisi riil di lapangan," terang Nasir.

Baca:  MRT Buka Uji Coba Gratis untuk Warga
 
Berjalan sejak 2018 dengan membuka dua kelas, rupanya prodi ini semakin dilirik oleh milenial.  "Tahun 2019 ada permintaan sepuluh kelas dari dua kelas di 2018 itu, permintaan dari PT INKA dan PT KAI," ungkap Nasir.
 
Tidak main-main, sejumlah praktisi langsung diturunkam untuk menjadi dosen serta staf pengajarnya.  Di antaranya dari PT Industri Nasional Kereta Api (INKA), PT Kereta Api Indonesia (KAI), dan PT Mass Rapid Transport Jakarta (MRTJ).
 
"Supaya nanti sustainability atau kelangsungannya terjaga dengan baik. Jangan sampai kita punya, tapi tidak bisa memperbaiki. Mudah-mudahan SDM bisa terpenuhi dengan baik," papar Nasir.
 
Uji coba oleh Menristekdikti ini turut dihadiri oleh Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta Muhammad Effendi, Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti Ainun Na'im, Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ismunandar, Staf Ahli Bidang Infrastruktur Hari Purwanto, Kepala Biro Kerjasama dan Komunikasi Publik Nada D.S. Marsudi, para eselon Kemenristekdikti, para pejabat Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III (DKI Jakarta) serta ratusan perwakilan mahasiswa di sekitar DKI Jakarta.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan