Jejak Wiranto Arismunandar, Lulusan Fakultas Mesin Hingga Mendikbud

Jakarta: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) era Presiden Soeharto, Prof. Ir. Wiranto Arismunandar, MSME meninggal. Wiranto wafat di usia 88 tahun di RS Pondok Indah Jakarta, Rabu, 19 Mei 2021, pukul 13.04 WIB.
 
Wiranto merupakan Rektor Institut Teknologi Bandung periode 1988-1997. Kabar wafatnya Wiranto juga diumumkan akun Twitter Institut Teknologi Bandung @itbofficial.
 
“Rektor, Pimpinan, dan Segenap Keluarga Besar ITB turut berduka cita atas berpulangnya Prof. Ir. Wiranto Arismunandar, MSME. (Rektor Institut Teknologi Bandung Periode 1988-1997). Semoga almarhum mendapat tempat mulia di sisi-Nya,” tulis @itbofficial yang dikutip Medcom.id, Rabu, 19 Mei 2021.

Baca: Wiranto Arismunandar, Menteri Pendidikan Era Soeharto Tutup Usia

Profil Wiranto Arismunandar

Pendidikan
 
Wiranto Arismunandar lahir di Semarang, Jawa Tengah pada 19 November 1933. Meski lahir di Semarang, Wiranto menghabiskan masa sekolahnya di Jawa Timur.
 
Wiranto melanjutkan studinya di Fakultas Mesin Universitas Indonesia (1959). Setelah mendapat gelar sarjana, ia kemudian kuliah ke luar negeri.
 
Ia pun memiliki gelar S2 (MSc) dari Mechanical Engineering Purdue University, Indiana, AS (1960) dan S3 Department of Mechanical Engineering Stanford University, California, AS (1961-1962).
 
Karier
 
Sebelum menjadi Mendikbud, Wiranto tercatat sebagai guru besar Termodinamika di ITB. Ia juga pernah menjabat Rektor ITB periode 1988-1997. Kemudian, menjadi Wakil Ketua Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) periode 1978-1989.
 
Wiranto tercatat sebagai ilmuwan senior di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi sejak 1989 dan Penasihat ahli di Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) sejak tahun yang sama.
 
Pada 1998 Wiranto diangkat menjadi Mendikbud dalam kabinet Pembangunan VII masa kerja 14 Maret 1998 - 21 Mei 1998

Penghargaan

Wiranto memperoleh empat penghargaan pada 1968, 1983, 1989, dan 1992. Penghargaan Satyalancana Dwidya dari Menteri Pertahanan Indonesia, kemudian beberapa penghargaan nasional seperti Satyalancana Karya Satya Bintang Satu (1990), Satyalancana Karya Satya untuk pengabdian selama 30 tahun, dan Bintang Jasa Utama (1998).
 
Sebagai akademisi Wiranto juga rajin menerbitkan buku dan menulis makalah. Tercatat ia telah menerbitkan buku dan menulis lebih dari seratus makalah dari konferensi, simposium, dan pertemuan di seluruh dunia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di

Google News