"Kita ke depan akan ada yang namanya bonus demografi. Usia pelajar kita jangan sampai terhambat pendidikannya untuk persiapan masa depan. Mahasiswa dari program Kampus Mengajar ini menjadi esensial dalam menyiapkan bonus demografi," kata Wikan dalam Sosialisasi Program Kampus Mengajar Angkatan 3, Rabu 1 Desember 2021.
Mahasiswa yang menjadi tenaga pengajar bantuan di daerah 3T (tertinggal, terluar, dan terdepan) itu akan mengatasi masalah pendidikan siswa SD hingga SMP. Wikan menerangkan kehadiran mahasiswa mampu mengentaskan masalah Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Mengatasi kebosanan anak, hambatan IT, koneksi yang membuat pendidikan SD, SMP kita ini tertinggal signifikan," terangnya.
Mahasiswa yang terjun ke lapangan ini pun disebut akan mendapat kemampuan kepemimpinan, soft skills, serta kemampuan untuk berinovasi dan kolaborasi. Kampus Mengajar juga membuka peluang mahasiswa untuk menambah wawasan.
"Kampus mengajar membawa peluang mahasiswa untuk menambah wawasan, membangkitkan empati, melakukan program yg ril mendidik anak bangsa kita," tutupnya.
Baca juga: Diminati, Kemendikbudristek Tambah Kuota Kampus Mengajar Angkatan 3
Saat ini Kemendikbudristek kembali membuka pendaftaran Kampus Mengajar angkatan ketiga. Pada angkatan pertama dan kedua, Kampus Mengajar diprediksi bakal diikuti lebih dari 30 ribu mahasiswa.
Periode pendaftaran program Kampus Mengajar angkatan ketiga dibuka sejak 25 November-10 Desember 2021. Pendaftaran dapat dilakukan melalui laman https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/program/mengajar.