Konferensi pers Garuda Hacks 5.0. Medcom.id/Ilham Pratama Putra
Konferensi pers Garuda Hacks 5.0. Medcom.id/Ilham Pratama Putra

Garuda Hacks Tantang Ratusan Mahasiswa Ciptakan Aplikasi Paling Inovatif

Ilham Pratama Putra • 22 Juli 2024 09:27
Jakarta: Garuda Hacks menggelar Hekatron di Universitas Multimedia Nusantara (UMN) pada Juli 2024. Kompetisi coding ini melibatkan ratusan siswa hingga mahasiswa dari seluruh Indonesia.
 
"Mereka kami jaring dalam kompetisi membuat inovasi di mana mereka dalam 36 jam diminta untuk membuat aplikasi atau kerangka website," ujar Co-Founder dan Co-Managing Director Garuda Hacks, Rafael Brian Sumali, dalam konferensi pers Garuda Hacks 5.0 di Jakarta, Minggu, 21 Juli 2024.
 
Ia mengatakan kompetisi ini membuka ruang pengembangan aplikasi digital di dalam negeri. Sebab, saat ini ruang tersebut masih belum banyak dan belum memiliki ekosistem mumpuni.

"Padahal, bakat dari sumber daya manusia (SDM) bidang teknologi informasi Tanah Air mampu bersaing dengan SDM luar negeri. Dan untuk pengembangan aplikasi sebenarnya Indonesia memiliki banyak SDM berbakat. Hanya saja ekosistemnya belum ada," ujarnya.
 
Seiring waktu, mulai ada perhatian pemerintah terhadap pengembangan aplikasi dalam negeri. Menurutnya, hal tersebut penting karena aplikasi merupakan salah satu instrumen penting menyelesaikan masalah-masalah di Indonesia.
 
Brian menuturkan pihaknya rutin menyelenggarakan kompetisi coding bekerja sama dengan sektor publik, teknologi, pendidikan, dan organisasi nirlaba. Dia berharap ruang tersebut dapat memotivasi pembuat aplikasi mengejar karier di bidang kewirausahaan dan ilmu komputer serta menjadi pembuat perubahan bagi Indonesia.
 
"Kami melihat semakin banyak proyek yang dibuat oleh perempuan dan orang-orang dari profil coding tradisional. Karena tujuan kami adalah untuk mendorong semua orang apa pun latar belakangnya untuk memasuki bidang Ilmu Komputer dan Kewirausahaan," tutur dia.
 
Tahun ini, Garuda Hacks 5.0 diikuti 550 peserta dari 216 sekolah dan perusahaan berbeda, termasuk 155 murid SMA/SMK. Jumlah tersebut meningkat dua kali lipat lebih dari peserta tahun sebelumnya.
 
Brian mengungkapkan pemilihan “Kindness for a Better Tomorrow” bertujuan mendorong peserta memikirkan sesamanya dan cara menciptakan solusi yang meningkatkan kehidupan mereka. Selama tiga hari, para peserta menciptakan solusi inovatif yang ditujukan untuk membantu penyandang disabilitas, mantan narapidana, buruh, dan aplikasi yang didukung oleh komunitas.
 
"Para peserta menciptakan solusi inovatif untuk salah satu dari dua tracks tahun ini, "Stronger Together" dan "Helping Hands". Solusi-solusi ini kemudian dinilai oleh panel juri internasional dari 10 negara berbeda," papar dia.
 
Juri Garuda Hacks 5.0 sekaligus Insinyur Perangkat Lunak Meta, Viandrudigo Djianto, menilai kualitas proyek yang diserahkan peserta meningkat drastis baik dari kuantitas maupun kualitas. Menurutnya, juri juga memberikan perspektif global mengenai proyek tersebut.
 
“Saya melihat proyek Garuda Hacks semakin inovatif dan kompetitif setiap tahunnya. Saya berharap dapat melihat apa yang dapat dihasilkan oleh para pemikir cemerlang ini," tutur Viandrudigo.
 
Baca juga: UMN Bantu Perkuat Mitigas Bencana Lewat Program MBKM Data Science

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan