Menurutnya teknologi telah menjadi instrumen penting dalam pembelajaran hari ini. Terlebih jika melihat kemajuan teknologi.
Bagi Nadiem tak ada alasan untuk tak belajar dan kenal dekat dengan teknologi. Pun apabila guru tersebut nyatanya bukanlah pengajar untuk bidang teknologi.
"Guru pelajaran apapun bisa belajar. Bahwa Informatika adalah ilmu yang fleksibel dengan bidang keilmuan lain. Sebab, pada hakikatnya, perangkat informatika dibuat untuk memudahkan menuntaskan pekerjaan di berbagai bidang kehidupan serta membantu menyelesaikan permasalahan di era modern," ujar Nadiem di Kemendikbudristek, Jakarta, Kamis 7 Maret 2024.
Hal itu pula yang membuat pihaknya mengadakan program Microcredential CS50x Indonesia. Program ini hasil kerja sama dengan Harvard University.
Program pelatihan ini berguna untuk meningkatkan kemampuan para guru di bidang digital, utamanya dalam pemanfaatan artificial intelligence (AI). Mendikbudristek Nadiem Makarim berharap para guru dapat membekali dirinya lewat microcredential tersebut.
"Dengan mengikuti program ini, saya berharap para guru akan mendapatkan ilmu yang relevan dengan perkembangan zaman sebagai bekal untuk meningkatkan kualitas pembelajaran,” kata Nadiem.
Nadiem pun menjelaskan, sasaran program ini terbuka untuk semua guru. Bahkan pengajar di luar bidang komputer dan informatika pun bisa mengikuti program ini.
"Salah satu prinsip dasar yang didapatkan para guru dalam program ini adalah, seperti Computational Thinking sebagai landasan berpikir dalam bidang informatika. Selanjutnya, ditanamkan prinsip bahwa pelajaran Informatika bukan sekadar soal penggunaan TIK sebagai alat, melainkan sebagai sarana menjadikan peserta didik sebagai digital citizen," tutup dia.
| Baca juga: Kemendikbudristek Gandeng Harvard University Genjot Skill Digital Guru |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
