Namun, kebijakan membuka lebar PPDB masih belum dibarengi penambahan jumlah sekolah di DKI. Kepala Dinas Pendidikan DKI, Nahdiana menyebut peningkatan daya tampung sangat sulit dilakukan di Ibu Kota karena terbatasnya lahan untuk membuka unit sekolah yang baru.
"Memang dalam perencanaan ini kami juga melihat potensi-potensi di mana bisa dibuka unit sekolah baru. Tetapi kondisi tanah di Jakarta itu dengan luas standar itu juga harus diperhitungkan," kata Nahdiana dalam konferensi video, Jumat, 26 Juni 2020.
Solusinya, Disdik DKI berupaya merangkul sekolah swasta untuk memenuhi daya tampung tersebut. Kualitas pendidikan antara sekolah swasta dan negeri akan disetarakan.
"Memang pendidikan yang setara, untuk semua. Kami juga membawahi sekolah swasta, jadi kesetaraannya selain swasta, artinya penyelenggaran dari swasta itu juga membantu keterbatasan kami," lanjurt Nahdiana.
Baca: Usia 13 Tahun Terbanyak Lolos PPDB SMP di Jalur Afirmasi
Berdasarkan data Disdik DKI Jakarta, daya tampung SMA negeri adalah 28.428 kursi. Lalu untuk SMK negeri, kapasitasnya adalah 19.182 orang.
Jika dijumlah, daya tampung SMA dan SMK negeri itu adalah 47.610 kursi. Jumlah tersebut diperkirakan akan diperebutkan oleh 144.598 siswa yang baru lulus SMP. Artinya, siswa SMP yang akan diterima pada SMA dan SMK Negeri hanya 32.93 persen.
Sedangkan daya tampung sekolah swasta untuk SMA dan SMK total sebanyak 106.632. Merujuk data ini, siswa SMP yang tak lolos di SMA dan SMK negeri dapat tertampung di sekolah swasta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News