"Tunjukkan Kemendikbud serius untuk merevisi buku yang menuai kontroversi tersebut secepatnya," kata Arifin kepada Medcom.id, Jumat, 23 April 2021.
Dia menilai Kemendikbud perlu bergerak cepat guna menghindari isu lainnya. Misalnya, kata dia, saat ini sudah beredar sinisme masyarakat kalau permintaah maaf Mendikbud Nadiem Makarim merupakan ujung permasalahan.
"Masalah dianggap selesai tak ada kelanjutannya lagi. Berdasarkan hal itu kerja cepat Kemendikbud sangat menentukan," sambungnya.
Baca: PBNU Siap Dukung Penyempurnaan Kamus Sejarah RI
Apalagi, kata dia, Nadiem sendiri mengakui banyak hal yang terlewatkan dalam kamus tersebut. Untuk menghindari masalah serupa, Dia menyarankan agar terlebih dahulu ditetapkan tujuan penulisan buku dan kriterianya.
Arifin mengungkapkan rencana kerjanya sebagai utusan NU dalam proses revisi kamus sejarah itu. Pertama, Arifin akan mendengarkan masukan-masukan dari para tokoh dan ahli sejarah NU. Kemudian, membentuk tim internal NU.
"Tim tersebut nantinya akan memberikan masukan-masukan kepada tim yang dibentuk kemendikbud. Masukan akan diusahakan sekomperehensif mungkin," pungkas Arifin.
Mendikbud Nadiem Makarim sepakat melakukan revisi Kamus Sejarah RI dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk NU. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pun menyatakan siap mendukung proses penyempurnaan kamus tersebut. PBNU membekali Nadiem ensiklopedia NU dan mengirim utusan untuk mengawal revisi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News