"Perguruan tinggi dapat bekerja sama dengan BKKBN, terutama dari pendekatan persuasif dan edukatif kepada calon pengantin, termasuk kepada para mahasiswa dan mahasiswi," Kata Muhadjir dalam Simposium Nasional Penurunan Stunting Melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi, Rabu, 27 Oktober 2021.
Muhadjir mengatakan keikutsertaan perguruan tinggi dalam perang melawan stunting sangat penting. Misalnya, melalui implementasi tri dharma perguruan tinggi.
Ia mengatakan, melalui program pengabdian masyarakat dan riset, para mahasiswa bisa ikut memberikan sosialisasi dan edukasi terkait pencegahan stunting. Pengetahuan terkait pemenuhan gizi yang baik kepada masyarakat, dinilai sebagai bentuk pengabdian untuk pengentasan stunting.
Baca: Perpeloncoan Kerap Makan Korban, Ini Asal Muasalnya
"Harus kita kejar di mana kantong-kantong stunting terjadi kemudian kita selesaikan satu demi satu dan dengan cara yang tentu saja dikembangkan dengan pertemuan berbasis riset di perguruan tinggi masing-masing," tutur Muhadjir.
Permasalahan stunting, kata Muhadjir, masih jadi kendala besar dalam menyiapkan generasi unggul dan kompetitif. Muhadjir mengaku optimis terlibatnya perguruan tinggi dalam penanganan stunting akan membuat penanganan stunting lebih sistemik.
"Mudah-mudahan sesuai target Presiden, angka stunting kita harus di bawah 14 persen bisa terpenuhi berkat kerja sama kompak antara lain atas kerja sama BKKBN dengan perguruan tinggi," ujar Muhadjir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News