Ia memaparkan di tahun 2035 Indonesia memerlukan 90 juta talenta digital untuk menyiapkan ahli kompetensi mahasiswa yang memiliki sertifikat di bidang AI. Di tahun 2021 Ditjen Diktiristek sudah menyiapkan lebih dari 62 ribu talenta digital.
"Dan di tahun 2022 ini kami berusaha untuk menyiapkan pelatihan digital untuk dapat meningkatkan talenta sebanyak 200 ribu mahasiswa dan bisa mendapatkan sertifikat nasional maupun internasional, dan dilipatkan pada tahun 2023 sebanyak 3 kali lipat yaitu sebanyak 600 ribu mahasiswa yang bertalenta digital," kata Paristiyanti, dalam Peluncuran lima aplikasi dan fasilitas baru untuk mendukung transformasi digital pendidikan tinggi, Senin, 3 Januari 2022.
Sementara itu, Direktur Kelembagaan Ditjen Diktiristek Ridwan mengatakan, bahwa peluncuran 4 aplikasi dan satu fasilitas baru ini merupakan salah satu bentuk peningkatan layanan Ditjen Diktiristek bagi pengguna. Untuk layanan di bidang kelembagaan, ia berharap perguruan tinggi akademik dan badan layanan penyelenggaraan perguruan tinggi akademik dapat memanfaatkan sistem SIAGA dengan baik.
Baca juga: Diktiristek Kemendikbudristek Luncurkan 5 Aplikasi dan Fasilitas Baru
"Semoga proses-proses usulan, perubahan, pendirian dan pembukaan prodi seluruh Indonesia terutama di bawah Kemendikbudristek dapat digunakan sebaik-baiknya sehingga proses ini akan berjalan baik di masa mendatang sebagai pengganti sistem lama. Kami yakin sistem baru ini dapat meningkatkan pelayanan kami bagi pengguna layanan," kata Ridwan.
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kemendikbudristek meluncurkan empat aplikasi dan satu fasilitas untuk mendukung akselerasi transformasi digital dan layanan pendidikan tinggi. Kelima layanan tersebut adalah Sistem Informasi Kelembagaan (SIAGA), Satu Dikti, Single Sign-On (SSO), Neo Feeder, serta Dikti AI Centre.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News