Tahun ini, SMK PK memasuki babak baru yang akan menerapkan Skema Pemadanan Dukungan. Dengan skema ini, diharapkan akan mendorong keterlibatan dunia kerja dan industri lebih banyak lagi ke dalam program revitalisasi SMK.
Untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang SMK PK Skema Pemadanan Dukungan, berikut ini wawancara khusus medcom.id dengan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto.
Sebelum masuk ke pembahasan skema pemadanan dukungan, bagaimana hasil evaluasi dari program sebelumnya di SMK PK?
Sebelum penjelasan terkait evaluasi dari program SMK PK tahun 2021, perlu Saya sampaikan bahwa upaya program SMK Pusat Keunggulan sendiri merupakan estafet dari upaya revitalisasi dan reformasi pendidikan vokasi pada tingkat SMK.
Diawali dari tahun 2020 dengan program SMK CoE (Center of Excellence), kemudian berlanjut pada 2021 dengan program SMK Pusat Keunggulan, dan tahun 2022 kembali dengan tajuk program SMK Pusat Keunggulan.
Secara singkat kami jelaskan bahwa monitoring dan evaluasi (monev) yang kami lakukan adalah menggunakan tolok ukur sejauh mana SMK tersebut dapat mengimplementasikan link and match serta kapasitas kepala sekolah antara sebelum dan sesudah mendapat bantuan SMK Pusat Keunggulan. Hasil dari monev singkat tersebut poin utamanya adalah sebagai berikut:
a. Penguatan SDM Penyelenggara Pendidikan vokasi
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi juga melakukan upskilling dan reskiliing bagi guru SMK yang bertujuan untuk meningkatkan profesional kejuruan guru SMK dengan berbasis pada standar kompetensi yang berlaku di industri. Program upskilling dan reskilling ini dilaksanakan oleh Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan DUDI dan tujuh Balai Besar/Balai Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi, bekerja sama dengan lebih dari 265 industri.
Pada tahun 2021 program ini menyasar pada 3.160 orang guru SMK, tetapi pada tahun pada realisasinya di tahun 2021 ini guru peserta upskilling dan reskilling mencapai 5.528 guru. Sebelumnya tahun 2020 Direktorat Mitras DUDI juga telah melaksanakan kegiatan upskilling dan reskilling bagi Guru SMK, sehingga sejak tahun 2020 hingga 2021, program ini telah mengintervensi 8.829 Guru SMK. Kegiatan upskilling dan reskilling ini tidak hanya sebatas pelatihan namun menitikberatkan pada penyelarasan kompetensi guru melalui magang bersertifikat dan uji kompetensi berstandar industri, sehingga pengalaman ini dapat menambah pengalaman guru di DUDI untuk dapat disalurkan kepada peserta didik.
Selain guru, kepala SMK juga diperkuat melalui Program Peningkatan Kapabilitas Manajerial Berbasis Industri atau Diklat CEO bagi kepala SMK. Program ini bekerja sama dengan 5 perguruan tinggi/lembaga yang memiliki pengalaman/reputasi yang dapat diakui dalam melaksanakan diklat/training manajerial bagi para CEO/pimpinan lembaga/Industri, Lembaga Coaching, Lembaga Penguatan Ekosistem SMK. Pada tahun 2020 Direktorat Mitras DUDI telah mengintervensi kepala SMK sebanyak 1.579 Orang dan 1196 Orang pada tahun 2021 ini sehingga total sudah ada 2.275 Orangyang telah di intervensi oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi melalui Program Peningkatan Kapabilitas Manajerial Berbasis Industri.
b. Lulusan SMK Pusat Keunggulan
Lulusan SMK Pusat Keunggulan secara umum dapat dilihat bahwa 100% telah terserap dengan konsep BMW (Bekerja, Melanjutkan studi, dan Wirausaha). Hanya saja presentase untuk tiap-tiap unsur tersebut terdapat tren naik turun yang berbeda untuk setiap tahun ajaran.
Pada tahun ajaran 2020/2021, persentase keterserapan lulusan yang berwirausaha terjadi peningkatan sebesar 1,07 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan persentase keterserapan lulusan yang melanjutkan ke pendidikan tinggi terjadi peningkatan sebesar 2,16 persen dibandingkan tahun ajaran 2019/2020. Persentase tersebut berdasarkan343.837 siswa dari SMK Pusat Keunggulan yang melaporkan status kebekerjaannya.

c. Kecocokan terhadap implementasi kurikulum prototipe SMK
Kemdikbudristek juga telah melakukan survei terhadap 500 SMK Pusat Keunggulan yang telah menerapkan kurikulum Prototipe sejak tahun lalu. Kurikulum Prototipe merupakan kerangka kurikulum yang lebih fleksibel, sekaligus berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi siswa. Hasilnya adalah sebanyak 95 persen Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pusat Keunggulan (PK) menyatakan cocok menggunakan kurikulum prototipe.
Kurikulum prototipe memiliki beberapa karakteristik utama yang mendukung pemulihan pembelajaran: (i) Pembelajaran berbasis project untuk pengembangan soft skills dan karakter (iman, taqwa, dan akhlak mulia; gotong royong; kebinekaan global; kemandirian; nalar kritis; kreativitas); (ii) Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi; (iii) Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan murid (teach at the right level) dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.
d. Pelaksanaan Teaching Factory
Hal penting lain yang juga telah kami lakukan survei pada SMK Pusat Keunggulan adalah 52 persen dari total keseluruhan SMK PK sudah melakukan pembelajaran project based learning dalam bentuk teaching factory yang aktif memproduksi kebutuhan industri dengan tata kelola yang efektif. Ini artinya mayoritas SMK PK telah melaksanakan sinergi antara sekolah dengan industri dalam menghadirkan pembelajaran vokasi yang orientasinya adalah kebutuhan nyata di masyarakat/industri. Pembelajaran berbasis proyek yang diakselerasi dengan hadirnya teaching factory pada SMK jelas akan secara otomatis menumbuhkan mindset proyek dan membuka wawasan bagaimana kondisi riil dalam industri pascastudi di SMK.
e. Instruktur praktisi dari dunia kerja
Pada tahun 2021, jumlah SMK yang terdapat instruktur praktisi dunia kerja yang mengajar lebih dari 50 jam/semester keahlian lebih banyak dibandingkan tahun 2020, yaitu sebesar 41 persen.
Sedangkan pada tahun 2020, Jumlah SMK yang terdapat instruktur praktisi dunia kerja yang mengajar sekitar 20 persen. Untuk SMK lain juga keseluruhannya memiliki instruktur praktisi dunia kerja yang mengajar hanya saja secara kumulatif jamnya kurang dari 50 jam/semester dalam setiap program keahlian.
Kami mendengar bahwa skema penguatan SMK Pusat Keunggulan kini sudah masuk ke tahap yang lebih advance lagi, yakni pemadanan dukungan. Bisa dijelaskan konsep skema baru untuk SMK PK ini seperti apa?
Kemendikbudristek memperkenalkan Skema Pemadanan Dukungan pada program SMK PK tahun 2022 untuk meningkatkan kolaborasi yang terukur nyata dengan industri. Dalam skema ini, Kemendikbudristek akan memadankan investasi industri pada SMK.
Skema Pemadanan Dukungan yang diberikan oleh industri akan dialokasikan untuk mendukung minimal penyelarasan kurikulum, penyediaan praktisi mengajar dan pemutakhiran infrastruktur. Selain itu industri juga dapat menambahkan intervensi-intervensi seperti pelatihan guru, kepala SMK, pembelajaran berbasis proyek, praktik kerja lapangan, dan kreasi atau hilirisasi produk atau servis, dan lainnya. Perencanaan pengembangan SMK akan ditetapkan bersama-sama antara SMK dan industri dengan dibantu perguruan tinggi yang kami minta sebagai pendamping SMK pelaksana SMK PK.
Dalam skema ini disebut SMK PK tidak lagi hanya berpeluang mendapat dana dari Kemendikbudristek tapi juga dari industri. Apakah setelah dapat dari Industri dana bantuan dari pemerintah dicabut?
Justru melalui Skema Pemadanan Dukungan, Kemendikbudristek akan memadankan investasi industri pada SMK dengan jumlah yang sama sebagaimana yang diberikan oleh industri ke SMK tersebut. Artinya, SMK yang bersangkutan akan mendulang dua sumber pendanaan, yakni dari industri serta dari Kemdikbudristek selama memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.
Kalau dana dari Kemendikbudristek sendiri tahun 2022 disiapkan berapa untuk program ini? Skema penyalurannya bagaimana?
Untuk Skema Pemadanan Dukungan ini, Kemendikbudristek berkomitmen untuk menggulirkan dana hingga ratusan miliar. Dana ini digunakan untuk memadankan investasi dari industri dengan rasio 1:1 dan sesuai dengan tingkat kebutuhan rencana bisnis yang digunakan untuk penguatan pembelajaran serta sarana prasarana SMK.
Skema penyalurannya sendiri tentunya harus diawali dengan adanya investasi konkret dari industri dahulu yang berupa dana tunai dan/atau in kinds. Untuk dana tunai sendiri harus memenuhi persyaratan diberikan kepada SMK guna memenuhi kebutuhan pembelajaran dan digunakan sesuai dengan kesepakatan dengan industri.
Untuk in kinds sendiri antara lain bentuknya berupa pemanfaatan/pendayagunaan peralatan, dan/atau ruangan, kemudian bentuk program pelatihan guru SMK dan berbagai bentuk lainnya. Termasuk sumbangan peralatan, perlengkapan, sarana dan prasarana untuk kebutuhan pembelajaran di SMK juga dapat dikategorikan sebagai skema in kinds.
Apa target dari pemadanan dukungan ini?
Target dari pemadanan dukungan ini adalah sebagai mekanisme fasilitasi intervensi yang harus dilakukan oleh industri untuk memastikan tercapainya indikator program SMK PK, di antaranya:
1. Manajemen SMK yang transformatif;
2. Pembelajaran yang berbasis industri;
3. Teaching Factory (Tefa) yang aktif sebagai metode pembelajaran siswa yang berbasis industri dan memproduksi kebutuhan industri dengan tata kelola yang efektif;
4. Lulusan yang kompeten dan terampil sehingga dapat bekerja dengan pendapatan yang kompetitif atau menjadi wirausaha sukses atau melanjutkan studi.
Sudah ada berapa industri yang siap untuk bergabung dalam program ini?
Sebelum meluncurkan program SMK Pusat Keunggulan tahun 2022 dengan keterbaruan dana padanan industri kami telah melakukan survei singkat ke seluruh SMK PK tahun lalu dengan tajuk “Input Skema Pemadanan Dukungan Dunia Kerja ke SMK”.
Melalui survei tersebut diperoleh data bahwa ada lebih dari 500 dari 901 SMK PK tersebut untuk per program keahliannya memiliki lebih dari 1 entitas dunia kerja (industri) yang telah siap untuk memberikan berbagai variasi bantuan dari industri ke SMK tersebut.
Artinya antusiasme industri untuk menjadi bagian dari pendukung/pendamping SMK Pusat Keunggulan cukup baik. Antara SMK dengan entitas industri tersebut hampir keseluruhannya telah terikat dalam kerangka MoU/perjanjian kerja sama yang memayunginya untuk bisa mengimplementasikan secara konkret aspek-aspek link and match yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.
Secara riil, hingga saat ini, sudah ada lebih dari 250 industri yang mendaftarkan diri di laman kami dan siap mendukung SMK-SMK yang tergabung dalam program SMK PK.
Apa saja yang harus dilakukan SMK PK untuk bisa mendapatkan pendanaan dari industri? Apakah sudah ada contoh praktik baiknya SMK PK yang mendapat pendanaan dari industri? SMK mana dan ada berapa SMK?
Untuk bisa mendapatkan pendanaan ini setiap SMK perlu berproses dengan menyusun rencana aksinya, kemudian bermitra dengan industri untuk bernegosiasi, berdiplomasi, agar rencana kerja sama nantinya dapat bersifat hubungan yang saling menguntungkan (mutualisme).
Praktik baik dari kerja sama SMK dengan industri (tetapi masih belum mendapat padanan industri karena baru ada di tahun 2022 ini) dapat kita ambil contoh dari beberapa SMK, di antaranya:
- Kelas Industri PT. Trakindo Utama di SMKN 1 Singosari (membantu konsentrasi keahlian teknik alat berat dengan nilai bantuan lebih dari Rp8,5 miliar)
- Kerja sama PT. Astra International Tbk. untuk SMKN 1 Leuwiliang (membantu konsentrasi keahlian agribisnis hasil pertanian dengan nilai bantuan sebesar Rp27 miliar)
- Hotel Horison menggandeng SMKN 57 Jakarta menjadi pelatihan calon tenaga kerja
- CSR perusahaan di Kudus dan SMK NU Banat menajamkan fokus pembelajaran tata busana menjadi desainer fesyen kelas dunia
- Pintar Bersama Daihatsu: Kerja sama pembelajaran yang menyeluruh antara SMK PGRI 3 Malang dan Daihatsu
Dari 900-an SMK PK yang sudah dibina sejak 2020, bagaimana kemajuannya? apakah ada datanya, misalkan berapa yang bertumbuh baik, sangat baik dan stagnan?
Berdasarkan survei cepat pada SMK PK Tahun 2021 yang dilakukan oleh Direktorat SMK Kemdikbudristek telah didapat data bahwa 80 persen SMK PK dari 901 SMK sudah dalam tingkatan baik dan baik sekali.
Artinya adalah 80 persen SMK tersebut telah memiliki kurikulum yang sudah dirintis disusun bersama dengan industri, sarana prasarana pembelajaran yang memadai, sistem praktik kerja lapangan terstruktur, telah mengimplementasikan teaching factory, memiliki praktisi mengajar dari industri, guru yang telah mengikuti pemagangan.
Kemudian, lulusan kompeten yang dibuktikan dengan sertifikat kompetensi, guru dengan kompetensi dan memiliki sertifikat yang berkembang untuk selaras dengan industri, serta kepala sekolah dengan kecakapan khusus untuk proaktif memimpin sekolah dengan kemampuan manajerial, wirausaha, dan pemimpin pembelajaran yang baik.
Selain aspek penguatan SDM, secara fisik juga telah dilakukan pemenuhan aspek sarana prasarana serta peralatan dengan skema memberikan bantuan dana hibah untuk peningkatan sarana serta prasarana yang berfokus pada alat dengan alokasi dana antara 2-4 Miliar per sekolah.
Pemenuhan aspek fisik ini tidak hanya dilakukan SMK sendiri tetapi juga dengan didamping pendamping dari perguruan tinggi vokasi agar sarpras SMK sendiri memiliki kelengkapan sarana belajar praktik siswa yang berstandar dunia kerja dibantu oleh perguruan tinggi dengan pengalaman dan rekam jejak baik bekerja sama dengan dunia kerja yang diharapkan membantu mempercepat akses SMK untuk bermitra dengan dunia kerja.
Pendampingan ini memberikan keuntungan SMK yakni memperkuat SMK dalam perencanaan dan pengelolaan program agar terwujud tata kelola yang efektif efisien sekaligus mendorong kesinambungan Perguruan Tinggi dan SMK dalam pengembangan kepakaran/kompetensi keahlian dan berjejaring.
Selain mendapatkan pendanaan, keuntungan yang SMK PK dapatkan jika berhasil menggaet industri ini apa saja?
Tentunya Kemendikbudristek akan memberikan dana padanan yang nominalnya dapat mencapai maksimal Rp3 miliar. Dana padanan ini nantinya akan berimplikasi pada percepatan pencapaian Profil Pelajar Pancasila dan lulusan berstandar dunia kerja.
Karena hadirnya industri untuk masuk ke pendidikan vokasi akan semakin meningkatkan hasil mutu pendidikan dan link and match dengan industri dalam kurun waktu relatif singkat.
Setelah program ini, what’s next? Akan dikembangkan seperti apa lagi SMK PK?
SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) sendiri merupakan program pengembangan SMK dengan kompetensi keahlian tertentu dalam peningkatan kualitas dan kinerja, yang diperkuat melalui kemitraan dan penyelarasan dengan dunia usaha, industri, dan dunia kerja.
Program SMK Pusat Keunggulan mendorong SMK bertransformasi melalui peningkatan kapasitas kepala sekolah dalam mewujudkan penyelarasan dengan dunia kerja yang mendalam dan menyeluruh, serta peningkatan kualitas link and match satu keahlian di sekolah tersebut.
SMK Pusat Keunggulan yang baru tahun ini inovasinya adalah menghadirkan skema pemadanan dukungan, setelah sebelumnya di tahun lalu kami menghadirkan inovasi pendampingan SMK PK oleh perguruan tinggi vokasi, dan tahun ini inovasi tersebut akan dilanjutkan, ditambah inovasi tambahan skema pemadanan yang hadir tahun ini.
Keseluruhan aspek dan unsur strategi dalam pengembangan SMK Pusat Keunggulan telah disusun sedemikian rupa agar terjadi kesinambungan fase pengembangan sesuai kondisi dan perkembangan SMK tersebut. Karena setiap SMK PK menuju tahap satuan Pendidikan yang dapat memberikan pengimbasan positif satuan Pendidikan vokasi lainnya harus melalui tahapan Proses Transformasi aspek Vokasi bagi SMK, dimana tahapan ini digunakan sebagai panduan dalam pengembangan SMK PK yang akan mengakselerasi sekolah untuk bergerak 1-2 tahap lebih maju dalam waktu 3 tahun ajaran.
Untuk selanjutnya seluruh program revitalisasi dan transformasi pendidikan vokasi akan terus kami evaluasi dan ini akan terus kami sempurnakan untuk menghadirkan berbagai inovasi dan tentunya memberikan dampak positif untuk membangun SDM Indonesia dengan semangat Merdeka Belajar. Serta sebagai Pendidikan vokasi maka kami terus memberikan dukungan kebijakan untuk dapat menciptakan ekosistem yang sangat membuka diri untuk industry serta dunia kerja masuk ke dalam berbagai aspek penyelenggaraan Pendidikan vokasi seluas-luasnya.
Tantangan yang ditemui selama ini apa saja?
Tantangannya adalah bagaimana menarasikan paket link and match 8+i agar dapat dikomunikasikan dan ditangkap maksudnya dengan tepat oleh industri. Lalu setelah maksud tersebut ditangkap oleh industri maka bagaimana mengimplementasikan menjadi link and match konkret yang berdampak, menyeluruh, dan berkelanjutan. Karena vokasi sendiri wajib untuk bisa menerapkan 8 standar taut suai pendidikan vokasi yang harus dilakukan untuk menjamin lulusan vokasi menjadi lulusan yang kompeten.
Kedelapan aspek tersebut ialah: Pertama, kurikulum disusun bersama, kurikulum akan direformasi agar lebih berat pada pembentukan karakter dan soft skill daripada hard skill. Kedua, pembelajaran berbasis project riil dari dunia kerja (PBL) untuk memastikan hard skill akan disertai soft skill dan karakter yang kuat.
Ketiga, jumlah dan peran guru, dosen, instruktur dari industri dan ahli dari dunia kerja, ditingkatkan secara signifikan sampai minimal mencapai 50 jam per semester, per program studi. Keempat, magang atau praktik kerja di industri atau dunia kerja, minimal dirancang satu semester sejak awal.
Kelima, sertifikasi kompetensi, yang sesuai standar dan kebutuhan dunia kerja (bagi lulusan dan dosen, guru/instruktur). Keenam, dosen/guru/instruktur secara rutin mendapatkan update teknologi dan pelatihan dari dunia kerja.
Ketujuh, riset terapan mendukung teaching factory atau teaching industry. Kedelapan, komitmen serapan lulusan, oleh dunia kerja (bukan mengharuskan, tapi komitmen kuat).
Harapan Kemendikbudristek untuk SMK PK dan SMK pada umumnya apa?
Harapan kami, program SMK PK dapat menjadi sarana konkret dalam menghasilkan lulusan yang terserap di dunia kerja menjadi lulusan yang kompeten. Melalui keselarasan pendidikan vokasi yang mendalam dan menyeluruh dengan dunia kerja, serta menjadi rujukan/pengimbas dalam peningkatan kualitas dan kinerja SMK lainnya.
SMK PK kini memasuki tahun ketiganya usai program SMK CoE pada 2020, tetapi ada banyak inovasi setiap tahunnya, keterbaruan-keterbaruan yang akan semakin menyempurnakan revitalisasi dan transformasi SMK PK.
Program SMK PK adalah katalis perwujudan visi pendidikan Indonesia yang akan menguatkan kapasitas SDM, pembelajaran kompetensi siap kerja dan berkarakter, penguatan kualitas dan kegunaan sarana dan prasarana, manajemen sekolah berbasis data, serta pendampingan oleh perguruan tinggi, ditambah tahun ini skema pemadanan dukungan yang akan mendorong keterlibatan dunia kerja ke revitalisasi SMK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id