Penandatanganan MoU antara ITS dan ZTE Indonesia. DOK ITS
Penandatanganan MoU antara ITS dan ZTE Indonesia. DOK ITS

Beri Kesempatan Mahasiswa Kembangkan Telekomunikasi, ITS Kerja Sama dengan ZTE Indonesia

Renatha Swasty • 06 September 2022 10:41
Jakarta: Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus menggencarkan perluasan kesempatan bagi mahasiswa untuk menunjukkan kompetensi terbaik dan bekerja di perusahaan multinasional. Kali ini, ITS kembali meneken Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT ZTE Indonesia sebagai bukti komitmen aktif mengambil bagian dalam pengembangan industri teknologi telekomunikasi di Indonesia.
 
Dengan mengusung tajuk ZTE 5G Rising Star, kegiatan tersebut dihelat di Auditorium Pascasarjana ITS. Pada kesempatan ini, ZTE kembali menunjuk ITS sebagai perguruan tinggi pertama di Indonesia untuk bekerja sama di bidang telekomunikasi. Sejalan dengan ITS, ZTE merupakan perusahaan multinasional yang gencar dalam perkembangan riset dan teknologi.
 
Rektor ITS Mochamad Ashari menjelaskan MoU sekaligus campus recruitment dan scholarship ini merupakan kesempatan yang baik bagi mahasiswa ITS. Khususnya untuk menunjukkan kompetensi di perusahaan multinasional seperti ZTE.

"Tak hanya dari sisi teknologi, tetapi juga peningkatan kualitas sumber daya manusianya," ujar Ashari dalam keterangan tertulis, Selasa, 6 September 2022.
 
Kerja sama kali ini ditujukan agar hubungan antara industri dan perguruan tinggi semakin dekat. Salah satu caranya, ZTE seringkali membantu ITS dalam pengadaan teknologi terbaru yang dimiliki industri untuk digunakan dalam praktikum di perguruan tinggi.
 
“Sehingga mahasiswa nantinya lebih aware terhadap teknologi-teknologi yang sedang dikembangkan dalam industri terkini,” ujar Guru Besar Teknik Elektro ini.
 
Ini bukan kali pertama ITS bekerja sama dengan ZTE. Pada 2019, ZTE juga memberikan sejumlah beasiswa dan perlengkapan laboratorium untuk Departemen Teknik Elektro ITS.
 
“Maka dari itu, dihelatnya MoU ini adalah peluang yang baik bagi ITS untuk terus menjadi universitas yang selalu bekerja sama bagi ZTE ke depannya,” tutur dia.
 
Tak hanya itu, di tahun yang sama, ZTE dan ITS juga telah melakukan campus recruitment sebagai proses pembelajaran. Mahasiswa terpilih berkesempatan mengikuti pelatihan di luar negeri, lingkungan kerja lintas budaya, pengembangan karier, dan paket kompensasi yang kompetitif.
 
Chief Technology Officer of ZTE Indonesia Dennis Yu menuturkan mahasiswa saat ini tidak mengenal teknologi hanya dalam bentuk teori. Tapi, juga dari peralatan-peralatan yang baru saja diproduksi dan dipergunakan di Indonesia secara langsung.
 
Dennis menyebut ZTE selalu dengan senang hati menerima kerja sama yang memiliki banyak dampak positif di dunia riset dan teknologi informasi. Dennis mengungkapkan ZTE sangat mengutamakan penelitian dan pengembangan bagi inovasi teknologi.
 
Setiap tahun, ZTE menganggarkan setidaknya 10 persen dari pendapatan tahunan untuk penelitian dan pengembangan (litbang). Saat ini, ada 15 pusat Research and Development (R&D) di seluruh dunia.
 
ZTE juga berkomitmen untuk terus memberikan inovasi-inovasi dalam perkembangan telekomunikasi dan teknologi yang terintegrasi. Dennis menuturkan kontribusi ZTE akan berguna untuk membekali mahasiswa ITS dengan pengetahuan dan keterampilan tinggi di bidang teknologi komunikasi.
 
"Pendidikan adalah salah satu komponen terpenting dari sebuah bangsa," tutur dia.
 
Dennis berharap dapat mengumpulkan bakat yang kuat dan kompetitif untuk menyambut era 5G mendatang. ZTE Indonesia juga lebih dari 60 persen karyawannya berasal dari mahasiswa lokal.
 
"Dengan itu, saya tunggu talent-talent muda dari ITS untuk bergabung bersama kami ke depannya,” ujar Dennis.
 
Baca juga: Tim Antasena ITS jadi Jawara Bidang Komunikasi di SEM Virtual Programme 2022

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan