Ketiga calon rektor terpilih, yakni:
- Prof. Dr. Dwi Setyawan, S.Si., M.Si., Apt.
- Prof. Dr. Koko Srimulyo, Drs., M.Si
- Prof. Dr. Muhammad Madyan, S.E., M.Si., M.Fin.
Ketua Senat Akademik Unair, Nursalam, menjelaskan dalam sesi penilaian UKK, sebanyak 48 anggota senat memberikan suara. Kemudian, mengusulkan tiga nama calon terbaik.
“Dari 48 suara tadi, maka terpilihlah tiga nama tertinggi, yakni Prof Koko, Prof Madyan, dan Pak Dwi,” papar Nursalam dikutip dari laman unair.ac.id, Selasa, 22 April 2025.
Nursalam menyebut penilaian tidak semata-mata secara kuantitatif melainkan juga mempertimbangkan catatan kualitatif dari panelis UMK. Dia mengatakan pemimpin harus mempunyai integritas, kapabilitas, dan akseptabilitas.
"Pada saat kita menulis nama, yang dinilai bukan angka, tapi kapabilitas. Pada Uji Masyarakat Kampus juga ada catatan kualitatif dari panelis bahwa calon ini begini. Jadi dari sini juga sudah bisa menjadi representatif sivitas akademika,” papar dia.
Nursalam mengatakan selanjutnya ketiga nama ini akan diserahkan dan dinilai langsung oleh Majelis Wali Amanat yang terdiri dari senat akademik, unsur masyarakat, tenaga kependidikan, dosen, mahasiswa, dan ex officio menteri (bidang pendidikan). MWA akan memilih satu dari tiga calon yang telah ditetapkan.
“Sesuai pedoman MWA, ketiga calon ini akan presentasi maksimal 10 menit di depan MWA, lalu dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Kami juga sudah menyerahkan CV dan naskah calon rektor ke MWA,” jelas dia.
Proses pemilihan oleh MWA akan dilakukan melalui dua tahap, yakni musyawarah mufakat dan voting bila tidak tercapai mufakat. Nantinya, ada 21 suara.
"Menteri memegang 35 persen suara atau setara 10 suara. Sementara 20 anggota lainnya membawa satu suara masing-masing,” papar dia.
Nursalam yakin ketiga calon rektor yang terpilih adalah yang terbaik dan akan memberikan kontribusi terbesar untuk Unair. Dia berharap rektor bisa membawa Unair lebih baik lagi.
"Melanjutkan apa yang sudah baik selama ini, sehingga tidak ada persoalan atau gejolak internal yang muncul. Saya ingin prinsip Excellence with Morality tetap terjaga,” tegas dia.
Dia meneybtu proses ini mencerminkan komitmen Unair dalam menjunjung tinggi transparansi, akuntabilitas dan kapabilitas dalam memilih pemimpin yang akan membawa Unair menuju universitas kelas dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News