Program ini salah satunya berjalan di SD Perdana, Sukamara, Kalimantan Tengah sejak 2022. PSF berharap melalui program ini SD Perdana mampu mengimbaskan praktik baik pembelajaran ke sekolah di sekitar SD Perdana.
"Kami ingin mewujudkan sistem manajemen sekolah yang akuntabel. Dalam program ini, kami melakukan intervensi di sekolah target dan mempersiapkan sekolah (SD Perdana) menjadi sekolah model yang bisa mengimbaskan dampak baik dari program ini," kata Head of Implementation PSF-SDO, Agastya Yogaswara, di SD Perdana, Sukamara, Kamis, 20 Juni 2024.
Salah satu pembekalan terhadap sekolah melalui program ini adalah pelatihan mengenai Kurikulum Merdeka. Guru diminta membuat pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
"Kami juga membekali pembelajaran berdiferensiasi, dengan ragam media pembelajaran, literasi dan numerasi," tutur dia.
Agastya mengatakan program ini bentuk dorongan terhadap implementasi Kurikulum Merdeka. Sehingga, tujuan PSF dapat disinergikan dengan kurikulum tersebut.
Ia mengakui mendorong implementasi Kurikulum Merdeka tidak mudah. Sebab, dalam pergantian kurikulum terdapat perubahan paradigma.
"Saat kami menerapkan Kurikulum Merdeka, kami mengubah paradigma yang sudah ada. Saat kurikulum ini muncul guru bingung dengan format yang ada, dengan begitu kita mesti membekali para guru agar bisa menjalankan ini, agar guru memahami konsepnya (Kurikulum Merdeka)," jelas dia.
Saat ini, sudah lebih dari 50 persen sekolah di Sukamara terimbas dari program PSF-SDO melalui SD Perdana. Ia berharap guru-guru di Sukamara tidak sekadar menjalankan pendidikan secara teknis saja.
"Tidak cuma copy, paste, ubah sedikit. Tapi di sini harapannya ada efek dan kita ingin menjadikan SDN Perdana sebagai mercusuar yang bisa menerangi sekitarnya," tutur dia.
Baca juga: SMAN 1 Kintamani, Memetik Cahaya dari Lighthouse School Program Tahun Kedua |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News