Jakarta: Istana Gyeongbokgung menjadi salah satu destinasi wajib jika kalian berlibur ke Korea Selatan. Terletak di pusat kota, mata pengunjung langsung dimanjakan pemandangan indah di istana megah itu.
Selain bangunan, pengunjung bisa melihat pegunungan. Danau buatan hingga arsitektur yang sangat rapi dan terkonsep juga jadi pemandanan menarik.
Medcom.id berkesempatan mengelilingi area Istana Gyeongbokgung yang terdiri dari beberapa bagian. Ayo kita cari tahu sejarah singkat Istana Gyeongbokgung yang sering digunakan sebagai lokasi syuting drama Korea.
Bagian Penting Istana
Semua pintu istana mengarah ke selatan. Tak sembarangan, arah selatan itu punya arti tersendiri pada masa Dinasti Joseon.
“Pada Joseon Dinasti dengan agama Konghucu, semua pintu harus menghadap ke selatan. Pokoknya ada pintu, kita pasti tahu ini arah selatan,” ujar Anita Lee, pendamping Medcom.id sepanjang perjalanan di Korea Selatan, di Kawasan Istana, Korea Selatan, Rabu, 15 November 2023.
Area depan Istana Gyeongbokgung menunjukkan ada tiga lubang sebagai pintu/Medcom.id/OJE
Di bagian depan, ada tiga pintu dengan tiga lubang, menandakan barat, tengah, dan timur. Timur mendakan buka, masuk, dan kegembiraan. Sementara itu, barat atau kiri, menandakan menutup, mati, dan sedih.
“Kalau tengah itu jalur raja,” kata Anita.
Wisatawan akan masuk melalui pintu yang menandakan timur. Sedangkan keluar melalui pintu yang menandakan barat.
Gedung utama di Istana Gyeongbokgung/Medcom.id/OJE
Setelah melewati tiga pintu itu, kita akan melihat bangunan megah yang merupakan gedung utama. Gedung utama ini hanya digunakan pada hari-hari tertentu, seperti upacara besar atau sosok-sosok yang harus bertemu raja setiap bulannya. Gedung akan kosong di hari biasa.
Bangunan berikutnya adalah kantor harian yang digunakan raja. Raja biasanya membaca buku hingga menciptakan Hangeul (alfabet dalam bahasa Korea). Dialah Raja Sejong, sang pencipta Hangeul.
Baca Juga: Megahnya Istana Gyeongbokgung Korsel, Lokasi Syuting Drama Goblin
Masuk lebih dalam, pengunjung akan menemukan ruang tidur raja. Area ini tak bisa sembarangan dimasuki orang. Ratu yang tinggal persis di belakang bangunan ini pun tak diperbolehkan ke area ini. Bangunan selanjutnya merupakan tempat tinggal Ibu Suri atau orang tua perempuan raja.
“Ratu tidak boleh menginjakkan kaki ke area depan (bangunan berisi ruang tidur raja). Karena ini bagian laki-laki (sementara bagian perempuan terdapat di belakang area ini),” terang perempuan yang sempat tiga tahun menimba ilmu di Yogyakarta itu.
Tinggal di bangunan megah dan strategis di area istana berakhir ketika Jepang menguasai. Jepang masuk di akhir Dinasti Joseon dan mulai mengontrol.
“Raja dan ratu diusir ke area belakang,” kata dia.
Tempat hiburan raja sekaligus lokasi menjamu tamu (Gyeongheru)/Medcom.id/OJE
Sedikit menyamping, kita akan menemukan bangunan yang bisa dibilang dikelilingi pemandangan pegunungan. Itu adalah tempat hiburan raja.
Ada danau buatan di area itu. Di gedung itu, biasanya raja beristirahat, menyaksikan tarian, menggambar, atau menjamu tamu untuk makan bersama.
Apabila berkunjung ke sana, Sobat Medcom juga harus memerhatikan bagian pasir yang kita injak. Itu bukan sembarang pasir.
Pasir digunakan dengan fungsi khusus. Sebelum ada listrik, penerangan di area ini sangat dibantu dengan pasir dari Laut Timur tersebut. Terangnya cahaya akan memantul ketika sinar bulan bertemu pasir.
Siapa pun yang melangkah akan menimbulkan bunyi sebagai penanda. Pergerakan di area ini tak bisa sembarangan, lho!
Pasir juga dipilih karena cepat kering. Raja tak boleh menginjak tanah basah. Wah, sangat detail, ya!
Patung Raja Sejong terletak tak jauh dari Istana Gyeongbokgung/Medcom.id/OJE
Tak jauh dari Istana Gyeongbokgung, Sobat Medcom juga bisa melihat patung Raja Sejong. Persis di tengah kota. Dari istana, wisatawan tinggal menyeberang dan jalan lurus, lalu menemukan patung itu.
Tiket Masuk dan Jadwal Berkunjung
Bangunan kokoh yang kerap menjadi lokasi syuting drama Korea ini dibuka untuk umum. Pada November hingga Desember, area ini bisa dikunjungi sejak pukul 09.00-17.00 waktu Korea. Sedangkan pada Maret hingga Oktober istana buka sejak pukul 09.00-18.00 waktu Korea.
Pemandangan indah di istana bisa dinikmati dengan membayar tiket masuk 3 ribu Won. Sekitar Rp35 ribuan.
Wisatawan bisanya menyewa Hanbok agar bisa lebih menikmati suasana khas Korea/dok: Mutant Team
Berkunjung ke Istana Gyeongbokgung tak lengkap bila tak memakai pakaian tradisional Negeri Ginseng, Hanbok. Wisawatan bisa menyewa Hanbok di sekitar istana mulai 20 ribu Won, atau Rp237 ribuan.
Itulah perjalanan singkat Medcom.id bersama Mutant sebagai bagian HITEJINRO di Korea Selatan. Semoga Sobat Medcom segera bisa menginjakkan kaki di Istana Gyengbokgung dan belajar langsung sejarahnya di sana ya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id