"Saya pesan pertama kepada Anda, mendapat beasiswa that's your effort dan itu achievement betul. Tapi it doesn't mean bahwa kalian kemudian boleh menjadi jemawa atau menjadi arogan," kata Sri dalam Refleksi Merah Putih: Aku Pergi Untuk Kembali di YouTube LPDP RI dikutip Kamis, 25 Juli 2024.
Sri mengingatkan hal itu karena pencapaian penerima beasiswa tidak cuma datang dari upaya diri sendiri. Tapi, banyak kontribusi orang lain di dalamnya, terutama doa orang tua.
"Rasa bangga itu manusiawi dan boleh, menurut saya boleh untuk dipelihara pada kadar yang cukup. Ada bangga yang kadarnya berlebihan, ada bangga yang kadarnya cukup," tutur dia.
Sri mengatakan rasa bangga berlebihan tidak baik karena akan ada perasaan diri tak bisa dikalahkan. "Rasa bangga yang berlebihan itu nantinya bisa menghilangkan rasa kerasahan dalam diri Anda. Yang seharusnya keresahan pada level yang cukup itu harus ada pada manusia yang ingin terus maju," kata Sri.
Ia berharap penerimaa beasiswa LPDP memiliki perasaan akan menjadi pertaruhan masa depan Indonesia. Sebab, masa depan Indonesia diletakkan pada SDM yang terdidik.
"Itu bukan main-main, itu bukan iseng-iseng dan itu bukan sekadarnya, ini serius," tegas dia.
Baca juga: Pesan Menteri PUPR ke Penerima Beasiswa LPDP: Jangan Yes, Yes, Yes |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News