Orang tua mengantar dan menunggui anak mereka ikut UTBK-SNBT 2023. DOK UI
Orang tua mengantar dan menunggui anak mereka ikut UTBK-SNBT 2023. DOK UI

UTBK-SNBT 2023

Kisah Orang Tua yang Ikut Berjuang di UTBK-SNBT 2023

Renatha Swasty • 11 Mei 2023 16:32
Jakarta: Perjuangan menembus perguruan tinggi negeri melalui Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2023 tak cuma dirasakan pelajar, tapi juga orang tua mereka. Banyak orang tua ikut mengantar anaknya ke pusat Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).
 
Hal itu terlihat di Kampus Salemba dan Depok Universitas Indonesia (UI). Banyak orang tua mengantar dan menunggui anak-anaknya selesai ujian.
 
Di Kampus Depok misalnya, ada orang tua yang sudah standby di lokasi ujian sekitar pukul 06.00 pagi, sekalipun ujian dimulai pukul 06.45 WIB.  

Mereka banyak menunggu di depan lokasi ujian Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) UI, baik Gedung 8 dan Gedung 5. Orang tua maupun pendamping peserta ujian duduk di kursi yang disediakan maupun di seputar taman.
 
UI menyediakan lima ruangan di Gedung 8 untuk UTBK. Total, 83 peserta mengikuti ujian sementara itu dua orang tidak hadir.  
 
Salah satu orang tua datang dari Kelapa Gading, Jakarta Utara. Mereka berangkat sejak pagi ke Depok.
 
“Lebih baik menunggu di sini, daripada anak saya telat,” kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis, 11 Mei 2023.
 
Dia berharap anaknya lolos ujian UTBK-SNBT. Kegelisahan maupun perasaan campur-aduk berusaha disingkirkan dengan bertegur sapa orang tua lain sambil menunggu waktu ujian anak mereka usai.
 
Tidak jauh dari tempat duduknya, terlihat seorang bapak duduk tenang dan melipat tangan. Pria bernama FX Didik itu mengantarkan anak bungsunya.
 
Sejak subuh, sopir angkot di Cipayung itu bermotor dari Jakarta Timur ke Depok. “Yang ujian ini anak bungsu saya, dari 4 anak. Dia ingin masuk FKUI,” ungkap dia.   
 
Didik bercerita anaknya yang pertama lulusan S1 dan S2 dari Fakultas Hukum UI. "Sekarang dia sudah membuka biro hukum di daerah Tebet,” beber dia.
 
Putra sulungnya itu sudah lulus dan diwisuda pada 2021. Dia sangat mendukung langkah adiknya masuk FKUI.  
 
Didik mengaku tidak takut dengan biaya. Dia meyakini pendidikan akan mengubah nasib seseorang.
 
“Yang akan menaikkan derajat orang tua adalah anak-anaknya,” kata Didik.
 
Didik mengaku ia dan istri rela bekerja keras untuk anak-anaknya. Hal itu dibuktikan dengan masih kuat menyetir rute Jakarta-Bandung-Jakarta. Padahal, di balik tubuhnya yang mulai menua, selama empat tahun terakhir ia rutin mencuci darah dua kali seminggu di Rumah Sakit Atmajaya.  
 
Semangat untuk seluruh peserta UTBK-SNBT 2023 dan orang tua yang ikut berjuang buat anak-anaknya. Semoga mendapatkan hasil memuaskan.
    
Baca juga: Siswa Gapyear Tak Kesulitan Hadapi UTBK-SNBT 2023 Meski Beda Materi dengan Tahun Lalu

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan