Rapat persiapan Implementasi Kurikulum Merdeka di Madrasah
Rapat persiapan Implementasi Kurikulum Merdeka di Madrasah

Kemenag Siapkan ToT Implementasi Kurikulum Merdeka di Madrasah

Renatha Swasty • 18 April 2023 09:47
Jakarta: Kementerian Agama (Kemenag) menerbitkan Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 437 Tahun 2022 tentang Implementasi Kurikulum Merdeka pada Madrasah. Selanjutnya, Kemenag menyiapkan implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), salah satunya Training of Trainer Kurikulum Merdeka bagi Pengawas.
 
Persiapan dibahas bersama konsultan dan manajemen World Bank sebagai bentuk dukungan dari program REP-MEQR. Hadir Tim IKM Ditjen Pendidikan Islam, Tim Reviewer Modul PKB, Tim Reviewer Soal AKGTK, dan Tim Modul Moderasi beragama yang merupakan peserta program pendampingan PKB Madrasah.
 
Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah M Zain mengatakan Kemenag akan melakukan penguatan kompetensi pengawas dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Penguatan kompetensi ini diproyeksikan akan menjangkau 5.587 pengawas sepanjang 2023 dan 2024.

Pada semester awal 2023, pihaknya mempersiapkan perangkat pendukung, salah satunya berupa modul ToT. Wakil Komponen 3 PMU REP MEQR yang juga Kepala Subdit Bina GTK MA/MAK Anis Masykhur menyebut perangkat utama yang mendukung kesuksesan implementasi kurikulum merdeka ini adalah modul ToT Implementasi Kurikulum Merdeka.
 
"Kami hadirkan 21 pakar untuk mendesain diklat ToT IKM ini," kata Anis Masykhur.
 
Dia menyebut pakar tersebut mewakili unsur pejabat Direktorat KSKK, Direktorat GTK Madrasah, pengawas, widyaiswara, akademisi, NGO pemerhati pendidikan, dan guru berprestasi. Nantinya, ToT IKM bagi pengawas dalam rentang 80-100 Jam.
 
"Sebanyak 40 jam melalui MOOC Pintar dan 60 jam dilaksanakan secara luring. MOOC menjadi instrumen awal untuk menjaring komitmen dan kompetensi pengawas. Yang lulus dalam proses MOOC dapat melanjutkan ke diklat luring lebih lanjut," jelas dia.
 
Anis juga memprediksi implementasi Kurikulum Merdeka di lingkungan madrasah baru optimal pada semester dua 2024. Proyeksi ini berdasarkan perkiraan kesiapan pengawas yang baru akan melatih kepala madrasah dan guru di wilayah kerjanya pada semester dua 2023 dan semester satu 2024.
 
"Meskipun Direktur Jenderal Pendidikan Islam telah menetapkan hampir 30.000 madrasah piloting, namun Keputusan tersebut belum bisa berlaku efektif. Sebab, dibutuhkan kesiapan banyak perangkat di dalamnya, termasuk para pendidiknya," jelas Anis.
 
Anis mengatakan pihaknya juga menyiapkan sejumlah perangkat pendukung dalam menerapkan kurikulum merdeka. Antara lain rapor digital madrasah, rapor pendidikan madrasah, kesiapan sistem informasi, Learning Management System (LMS), portal buku digital, dan lain sebagainya.
 
Baca juga: Transformasi Digital Mampu Tingkatkan Layanan Pendidikan 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan