Kondisi salah satu PAUD usai gempa Cianjur. Foto: BNPB
Kondisi salah satu PAUD usai gempa Cianjur. Foto: BNPB

Pahami Apa Itu Mitigasi Bencana Beserta Jenis, Contoh, dan Tahapan Penanganannya

Citra Larasati • 22 Februari 2023 11:14
Jakarta:  Letak gegorafis yang berada di lingkaran cincin api atau ring of fire dengan banyaknya jalur patahan lempeng bumi, membuat Indonesia rawan terhadap sejumlah bencana alam, terutama gempa dan tsunami.  Untuk itu, penting bagi masyarakat Indonesia untuk memahami mitigasi bencana agar dapat meminimalisir risiko yang terjadi.

?Apa Itu Mitigasi Bencana?

Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya yang dilakukan guna mengurangi dampak dan risiko akibat terjadinya bencana. Mitigasi bencana dapat diterapkan melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. 

Jenis Mitigasi Bencana

Dikutip dari laman lindungihutan.com, terdapat dua jenis mitigasi bencana, yakni mitigasi yang bersifat struktural dan non-struktural. Masing-masing jenis mitigasi tersebut memiliki karakteristik dan bentuknya tersendiri:

1. Mitigasi Struktural

Mitigasi bencana dapat dilakukan secara struktural, salah satunya dengan mengoptimalkan pemanfaatan penggunaan teknologi dalam pembangunan berbagai sarana dan prasarana fisik. Contohnya, saat membangun waduk untuk mencegah banjir, bangunan tahan gempa, hingga pemanfaatan early warning system untuk mendeteksi tsunami.
 
Mitigasi struktural ini diterapkan untuk meminimalisir kerentanan bencana melalui rekayasa teknis bangunan tahan bencana yang memenuhi standar yang ditentukan.  Sehingga jika terjadi kerusakan saat bencana sekalipun, maka diharapkan tidak cukup membahayakan bagi masyarakat yang ada di bangunan maupun sekitar bangunan.

2. Mitigasi Non-Struktural

Berbeda dengan struktural, untuk mitigasi bencana non-struktural tidak terkait dengan pembangunan rasarana fisik.  Mitigasi ini dilakukan melalui regulasi oleh pemerintah dan pihak berwenang lainnya, utamanya di daerah-daerah rawan bencana agar masyarakat dapat beraktivitas dengan aman dan nyaman.
 
Pemerintah melalui Badan Standardisasi Nasional (BSN) misalnya, menerapkan mitigasi struktural dengan mengeluarkan kebijakan Standar Nasional Indonesia (SNI) bangunan tahan gempa. Kebijakan tersebut terdapat dalam SNI 1726:2019 mengenai tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non gedung. 

Selain itu, struktur bangunan wajib memenuhi persyaratan minimum menyangkut beban, tingkat bahaya, kriteria terkait, dan sarana kerja yang diperkirakan untuk bangunan gedung, struktur lain, dan komponen non struktural yang memenuhi persyaratan peraturan bangunan. 

Strategi Mitigasi Bencana

  • Pemetaan 
  • Pemantauan 
  • Penyebaran Informasi
  • Sosialisasi dan Penyuluhan 
  • Peringatan Dini 

Tahapan Penanganan Bencana

  1. Dalam mitigasi bencana, biasanya kegiatan ini berada di bagian hulu atau sebelum terjadi bencana. Dapat dilakukan dengan membuat peta wilayah rawan bencana, membuat bangunan tahan gempa, penanaman bakau, reboisasi, serta memberikan penyuluhan dan kesadaran kepada masyarakat yang berada di wilayah rawan bencana tersebut. 
  2. Kesiapsiagaan. Di tahap ini dideskripsikan sebagai cara masyarakat merespons sebuah bencana yang terjadi. Perencanaan dibuat berdasarkan data bencana sebelumnya dan prediksi bencana yang akan terjadi di kemudian hari.  Tujuannya, untuk menekan angka korban jiwa, maupun kerusakan sarana dan prasarana publik.
  3. Respons merupakan salah satu tahapan yang dilakukan untuk mengurangi bahaya dan risiko bencana. Tahapan ini terjadi sesaat setelah terjadi bencana.
  4. Rencana penanggulangan bencana, tahapan ini memiliki fokus pada upaya pertolongan korban bencana dan antisipasi adanya kerusakan yang diakibatkan bencana tersebut.
  5. Pemulihan.  Di tahap ini, berfokus pada pengembalian kondisi masyarakat seperti sebelumnya. Pada tahapan ini difokuskan pada penyediaan tempat tinggal sementara bagi korban, serta membangun kembali prasarana yang rusak.   

Contoh Mitigasi Bencana

  1. Membuat tempat berlindung sesuai dengan SNI yang  bersifat tahan gempa
  2. Mengetahui bagaimana cara melakukan evakuasi secara mandiri
  3. Memahami status peringatan dini dalam setiap kategorinya (awas, siaga, dan waspada)
  4. Tetap tertib dan tidak melebih-lebihkan keadaan
  5. Mengembangkan sistem pemantau agar selalu siap menghadapi bencana
Dengan membaca artikel ini, diharapkan wawasan Sobat Medcom terhadap mitigasi bencana akan bertambah ya. Sehingga dapat meminimalisir risiko dan dampak bencana jika terjadi di lingkungan sekitar Sobat Medcom.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id?
 
Baca juga:  Hadapi Gempa Bumi, Yuk Siapkan Diri dengan 5 Mitigasi Bencana Ini

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan