Kampus UGM. Foto: Dok. UGM
Kampus UGM. Foto: Dok. UGM

Pascasarjana UGM Buka 5 Prodi Baru, Pendaftaran Dibuka Semester Depan

Citra Larasati • 21 Februari 2025 23:24
Jakarta:  Universitas Gadjah Mada (UGM) akan membuka lima program studi baru pada jenjang pascasarjana di tahun akademik 2025/2026.  Prodi baru ini adalah bagian dari upaya UGM untuk  terus memperluas relevansi pendidikan dengan berbagai aspek kehidupan, termasuk ekonomi, budaya, hukum, sosial, dan pengentasan kemiskinan.
 
“Dalam kurikulum baru, UGM akan meluncurkan lima program studi transdisiplin, yaitu Kemaritiman, Desain Komunikasi Visual, Sustainability, Metalurgi, dan Kriminologi yang termasuk program pascasarjana baru,” kata Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM, Wening Udasmoro di sela-sela penandatanganan MoU antara UGM dengan PT Timah Tbk, dikutip dari laman UGM, Jumat, 21 Februari 2025.
 
Kelima prodi tersebut rencananya akan mulai dibuka di tahun akademik baru 2025/2026. "Rencana semester depan," kata Wening.

Menurut Wening, UGM selalu berupaya memastikan ilmu yang dikembangkan memiliki kebermanfaatan dan keberlanjutan bagi masyarakat, baik dalam menjaga alam maupun manusianya.

MoU dengan PT Timah Tbk.

Universitas Gadjah Mada dan PT Timah,Tbk sepakat menjalin kerja sama dalam pengembangan sektor tambang dan timah, kolaborasi riset, inovasi, rekayasa teknologi, serta pengembangan sumber daya strategis. Hal itu tertuang dalam penandatanganan nota kesepahaman kerja sama, Jumat, 21 Februari 2025 di Kampus UGM.
 
Direktur Sumber Daya Manusia PT Timah Tbk, Hendra Kusumawardhana, Hendra Kusuma Wardhana mengatakan kerja sama ini dilakukan dalam rangka mendorong peningkatan kompetensi SDM di sektor pertambangan. Ia menyatakan PT Timah saat ini memiliki 4.082 karyawan dan sekitar 2.700 di antaranya masih lulusan SMA.
 
Dirinya ingin meningkatkan kapasitas para pekerjanya melalui pendidikan yang lebih baik. “Pendidikan bagi kami bukan hanya soal menyekolahkan karyawan, tetapi juga bagaimana ilmu yang didapatkan bisa bermanfaat bagi daerah karena masyarakat Bangka Belitung sebenarnya kaya dari hasil tambang, tetapi dari sisi edukasi masih kurang,” jelasnya.
 
Hendra menegaskan, kerja sama dengan UGM bertujuan untuk menarik mahasiswa S-1 dan S-2 juga bisa terlibat dalam penelitian dan pengembangan di sektor pertambangan.
 
Selain itu, Hendra turut menyampaikan informasi bahwa Indonesia saat ini menguasai sekitar 80 persen stok timah dunia. Mineral tersebut belum tergantikan sebagai bahan semikonduktor. Ia bercerita, tambang timah di Bangka Belitung telah ditambang sejak tahun 1700-an dan diberikan izin sejak masa penjajahan Belanda.
 
“Cadangan yang pasti akan habis, kami perlu berinovasi dan mempersiapkan masa depan industri ini,” ungkapnya.
 
Baca juga:  Universitas Al-Azhar Kairo Bakal Buka 4 Fakultas Baru, Artificial Intelligence hingga Kedokteran

Di bidang pengabdian kepada masyarakat, kata Wening, mahasiswa UGM secara rutin telah menjalankan program pengabdian di berbagai daerah termasuk di Bangka Belitung yang mencakup ketahanan pangan, energi, budaya, dan bahasa. Beberapa program kerja yang dilaksanakan dalam rangka mendukung program pertanian terpadu dan pemanfaatan inovasi teknologi.
 
“Kami menanam padi Gamagora untuk mendukung kedaulatan pangan, memanfaatkan biogas dari kotoran sapi untuk energi. Kami berharap program ini diterapkan di Bangka Belitung melalui kerja sama ini,” harapnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan