Duta Bahasa Jawa Tengah 2024 itu mewakili Provinsi Jawa Tengah dalam Pemilihan Duta Bahasa Nasional 2024 bersama pasangannya Olivia Firdaus. Dani berhasil meraih prestasi Terbaik 1 Putra setelah bersaing dengan peserta dari 30 provinsi lainnya.
Dani mesti melalui beberapa tahapan penilaian, seperti penilaian penulisan artikel kebahasaan dan kesastraan serta penilaian pada pembuatan konten kebahasaan dan kesastraan di media sosial. Dia juga mengikuti penilaian teknik wicara publik, kemampuan bahasa asing, presentasi krida kebahasaan dan kesastraan, psikotes, serta penampilan seni dan budaya pada 2-7 September 2024.
Dani berhasil meraih gelar Terbaik 1 dalam Duta Bahasa Nasional 2024 dengan raihan nilai sebesar 80,6. Dia dan Olivia mengusung krida kebahasaan “Belajar Sastra Hijau Anak” atau “Bersajak”.
Krida ini merupakan laman interaktif yang dapat dinikmati oleh anak-anak tunanetra dengan hanya mengaktifkan fitur-fitur suara yang ketentuannya akan langsung dijelaskan oleh sistem laman tersebut.
Laman Bersajak (bersajak.com) adalah tempat karya sastra hijau konvensional yang dialihwahanakan menjadi bentuk audio digital dengan tujuan untuk meningkatkan literasi karya sastra, menyetarakan hak-hak intelektualitas, dan memberikan pengetahuan dan pendidikan cinta lingkungan pada anak-anak tunanetra.
Dani berharap pemuda penerus bangsa senantiasa mengutamakan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, melestarikan bahasa daerah, dan menguasai bahasa asing. Dia juga berharap generasi muda dapat selalu berani mengembangkan kemampuan diri.
“Teman-teman harus berani, berani keluar dari zona nyaman, berani untuk menantang diri sendiri, berani untuk berkembang dan mengembangkan diri sendiri, berani untuk menghadapi seluruh tantangan yang ada di dalam kehidupan, dan berani untuk saling membantu dan bekerja sama. Karena keberanian adalah inti dari segalanya.” ujar Dani dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Selasa, 10 September 2024.
Baca juga: Pendidikan Literasi untuk Masyarakat Adat Sokola Institute Raih Penghargaan UNESCO |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News