"Tetapi, bagaimana kita bisa mengembangkan sumber daya manusia? Melalui riset," kata Stell saat menyampaikan paparannya di forum Tri Hita Karana Future Knowledge yang di selenggarakan di Uniten in Diversity di Bali, Jumat, 13 Desember 2024.
Menurut Stella, riset harus dilakukan universitas. Sayangnya, katanya, universitas di Indonesia belum memosisikan diri sebagai pusat riset.
Stella membandingkan universitas di Indonesia dengan universitas di dunia dalam konteks riset. Pertama, riset di Indonesia dilakukan satu institusi nasional (Badan Riset dan Inovasi Nasional/BRIN), bukan universitas, sedangkan seharusnya di dunia, riset dilakukan universitas.
Kedua, fakultas di Indonesia lebih banyak mengajar dan melayani, bukan riset, sementara di negara-negara lain, peran universitas pertama-tama melakukan riset, baru mengajar, kemudian melayani.
Ketiga, badan riset di Indonesia benar-benar melakukan riset yang semestinya melakukan manajemen riset, sementara badan riset di negara lain terutama melakukan manajemen riset, bukan riset itu sendiri.
Stella menambahkan, riset yang diselenggarakan fakultas atau universitas menghadirkan dua hasil. Pertama, riset dan inovasi. Untuk mendapaf hasil pertama ini, negara dan industri harus hadir membiayai riset itu sendiri.
Baca juga: Stella Christie Sebut Peta Jalan Pendidikan Mesti Dorong Manusia Bermindset Riset |
Kedua, dosen mengajar tentang dan berdasarkan riset. Hal kedua ini, menghasilkan lulusan bermental riset yang bisa menjadi inovator industri. Hal kedua ini juga bisa menghasilkan peneliti berkelas.
"Kerja sama dengan industri sangat penting. Industri diajak membiayai riset di universitas, sementara hasil riset bisa dimanfaatkan industri," kata Stella.
Stella mencontohkan, Silicon Valley di Amerika untuk menunjukkan betapa pentingnya riset bagi industri. "Tanpa riset di Universitas Stanford tidak akan ada Google," ucapnya.
Wakil Ketua MPR, Lestari Moerdijat yang juga menjadi pembicara di forum tersebut menekankan pentingnya regulasi untuk menciptakan ekosistem riset di universitas demi peningkatan kualitas sumber daya manusia. "Prof. Stella harus memeriksa satu per satu regulasi terkait pendidikan," kata Lestari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id