Wakil Rektor III Bidang Riset, Inovasi, Pemeringkatan, Publikasi dan Science Center Unesa, Bambang Sigit Widodo, mengatakan kampus ‘Rumah Para Juara’ siap berpartisipasi bersama masyarakat menyelesaikan masalah perubahan iklim global. Agenda tahunan dunia yang dibuka oleh Menteri Sains dan Pendidikan Azerbaijan, Emin Amrullayef, ini memberikan insight penting ihwal perubahan iklim merupakan masalah bersama dan menjadi tanggung jawab bersama dalam menyelesaikannya.
“Unesa cukup optimistis mampu menguatkan capaian SDG 13 khususnya dalam pemeringkatan THE Impact Ranking tahun berikutnya. Pak Rektor Cak Hasan juga mendukung dengan diinisiasi adanya SDGs center di Unesa mulai tahun 2025,” kata dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) itu dikutip dari laman unesa.ac.id, Selasa, 17 September 2024.
Guru besar sekaligus Direktur Inovasi, Pemeringkatan, dan Publikasi Ilmiah, Nadi Suprapto, mengungkapkan forum diawali dengan sesi opening panel yang membahas seputar alasan urgensi SDG 13 bagi tujuan-tujuan yang lain. Sesi awal yang dimoderatori oleh Nigar Arpadarai, UN-climate change high level champion COP 29 Azerbaijan, memfokuskan pada dua hal penting.
“Yaitu dampak perubahan iklim terhadap tujuan SDG yang lain serta bagaimana universitas dapat menggunakan pengaruhnya terhadap pemangku kepentingan lainnya dan menjadi duta dalam mitigasi perubahan iklim,” ucap dia.
Panelis sepakat perubahan iklim merupakan masalah yang sangat serius dan harus bisa diselesaikan dengan baik demi masa depan generasi. Direktur Akademik Innocamp PI Polandia, Adam Jageillo-Rusilowski, menyampaikan perubahan iklim merupakan masalah besar dan harus menjadi passion bagi generasi muda. Artinya gaya hidup masyarakat harus memperhatikan dampak iklim yang ditimbulkan.
Global director of climate education Cambridge University Press and Assessment, Christine Ozden, menyampaikan perlunya inovasi dalam pendidikan perubahan iklim melalui kolaborasi internasional, pengembangan metodologi penelitian terkait perubahan iklim, penerapan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), dan pengembangan kurikulum tentang perubahan iklim.
Julia Selxas, Pro rector NOVA University Lisbon, menyebut perlunya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa tentang masalah iklim dan bagaimana menyelesaikannya. Hal ini senada dengan salah satu hasil penelitian yang dimuat pada //kneopen.com/KnE-Social/article/view/16004/.
Penelitian menyatakan penguasaan konsep mahasiswa tentang perubahan iklim masih rendah. Mahasiswa kurang memahami variabel perubahan iklim dan belum bisa membedakan antara perubahan iklim, pemanasan global, penipisan lapisan ozon, dan efek rumah kaca.
Julia menuturkan pendidikan tinggi memiliki tugas memproduksi material dan sumber belajar untuk mendukung pendidikan perubahan iklim dan perlunya komunitas riset interdisipliner dengan melibatkan banyak institusi. Terkait hal tersebut, Christine menekankan perlunya penelitian untuk mendorong pengetahuan ilmiah dan dukungan pimpinan melalui pelatihan, pendidikan, dan lain-lain.
Eko Hariyono, PIC SDG 13 Unesa, menuturkan berbicara tentang kurikulum, banyak informasi menarik yang diperoleh dalam kegiatan diskusi panel tersebut. Eko mempertanyakan cara mendesain kurikulum perubahan iklim dan cara melibatkan pemangku kepentingan dalam mendukung pendidikan perubahan iklim di perguruan tinggi.
Pertanyaan ini sontak mendapatkan respons yang sangat menarik dari panelis. Semua panelis menyampaikan perubahan iklim merupakan masalah penting dan mereka turut bertanggung jawab terkait dengan dampak iklim di Azerbaijan.
Sehingga mereka meluangkan waktu untuk memberikan ide dan gagasan terkait isu perubahan iklim dan solusinya yang kemudian dituangkan dalam bentuk kurikulum Perguruan Tinggi di Azerbaijan.
Seiring dengan kegiatan tersebut, Unesa kembali mendapat undangan menghadiri United Nations Climate Change Conference or Conference of the Parties of the UNFCCC yang sekarang dikenal sebagai COP 29 di Baku Azerbaijan pada 11-22 November 2024.
Baca juga: Mau Jadi Bagian dari Solusi Perubahan Iklim? Pilih 5 Jurusan Kuliah Ini! |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News