Kebhinekaan harus didorong dalam satuan pendidikan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mendorong satuan pendidikan untuk menjadikan keragaman sebagai satu bahan pengajaran.
"Sangat rugi kalau sekolah tidak memasukkan keragaman sebagai sumber ajar," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan (Kabalitbangbuk) Kemendikbud, Totok Suprayitno dalam diskusi daring, Selasa 29 Desember 2020.
Menurut Totok, dengan mempelajari keragaman, para warga pendidikan, khususnya siswa dapat melebur. Keragaman sebagai bahan ajar dapat mendorong siswa saling berinteraksi.
"Pendidikan berkaitan dengan interaksi dan hubungan. Kalau kita melatih anak untuk berhubungan berinteraksi dengan sesamanya maka keberagaman itu sendiri adalah sumber belajar," sambung Totok.
Baca: Kemendikbud Siapkan Alternatif Pembelajaran Daring Tahun Depan
Sekolah, menurutnya, tidak boleh menutup-nutupi keragaman seolah suatu yang eksklusif. "Kalau justru di eksklusifkan, artinya kita kehilangan satu sumber belajar yang sangat penting bagi anak-anak untuk berinteraksi," ungkapnya.
Ketika keragaman diajarkan, kata dia, maka kebersamaan akan tumbuh sebagai karakter siswa. Sehingga ke depan, Indonesia memiliki generasi yang paham keragaman sebagai kekayaan yang dimiliki.
"Sehingga dia juga terbiasa saat terjun dalam wilayah yang lebih kompleks," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News