Plt Ditjen Diktiristek dalam penandatanganan Program Revitalisasi PTN BH dan Pusat Unggulan Antar Perguruan Tinggi (PUAPT) 2024. DOK Dikti Kemdikbud
Plt Ditjen Diktiristek dalam penandatanganan Program Revitalisasi PTN BH dan Pusat Unggulan Antar Perguruan Tinggi (PUAPT) 2024. DOK Dikti Kemdikbud

21 PTN-BH Dapat Tambahan Anggaran Total Rp1,9 Triliun

Renatha Swasty • 04 Desember 2023 09:22
Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi memberikan tambahan pendanaan bagi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) dengan total anggaran sebesar 1,9 triliun. Pendanaan diberikan melalui Program Revitalisasi PTN-BH.
 
“Saya harap Bapak/Ibu Rektor dapat menjalankan programnya dengan baik dan dapat meningkatkan produktivitas PTN-BH yang telah disepakati melalui Indikator Kinerja Utama,” kata pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam, dikutip dari laman Dikti Kemdikbud, Senin, 4 Desember 2023.
 
Nizam mengatakan penambahan anggaran ini menjadi komitmen pemerintah dalam berinvestasi pada pendidikan tinggi untuk membangun daya saing bangsa. Menurutnya, penambahan investasi sangat penting untuk memperkuat kemandirian PTN-BH.

Program Revitalisasi PTN-BH sebagai upaya mengakselerasi transformasi pendidikan tinggi melalui peningkatan kualitas lulusan, dosen, kurikulum dan pembelajaran yang diukur melalui delapan Indikator Kinerja Utama (IKU). Anggaran ini diberikan kepada 21 PTN-BH melalui dua skema, yaitu Program Revitalisasi PTN bagi 16 PTN-BH dan Pusat Unggulan Antar Perguruan Tinggi bagi 5 PTN-BH yang masuk top 500 universitas berkelas dunia.
 
Nizam menjelaskan bagi lima PTN-BH yang mendapatkan pendanaan sebagai pusat unggulan riset diberi mandat untuk mengembangkan riset-riset di bidang perubahan iklim yang dikemas dalam lima tema, yaitu pangan, energi, kesehatan, konservasi, bencana alam. Kelima PTN-BH itu, yakni Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), IPB University, Universitas Indonesia (UI), dan Universitas Airlangga (Unair).
 
“Kelima tema yang sudah dipilih tersebut diharapkan dapat membangun impact yang nyata. Karena ini Pusat Unggulan Antar Perguruan Tinggi, sehingga tentu yang menerima manfaat dari pusat riset ini tidak hanya lima perguruan tinggi saja tapi seluruh perguruan tinggi lain,” papar Nizam.
 
Plt Sekretaris Ditjen Diktiristek Tjitjik Srie Tjahjandarie menyampaikan tambahan anggaran ini menjadi peluang untuk merevitalisasi sumber daya di PTN-BH. Dia berharap perguruan tinggi dapat mengoptimalkan pelaksanaan program ini dengan baik.
 
“Kami sudah berusaha keras untuk mendapatkan tambahan anggaran ini. Ini adalah peluang yang sangat bagus. Mohon komitmen Bapak/Ibu Rektor dan Wakil Rektor untuk mengawal pelaksanaan program dapat optimal sehingga anggaran dapat diserap dan direalisasikan semaksimal mungkin,” ujar Tjitjik.
 
Tjitjik menuturkan teknis pencairan anggaran akan dimulai dengan penyaluran 80 persen pada tahap awal, yang harus dioptimalkan dengan baik oleh penerima anggaran. Sedangkan, sisa 20 persen akan dicairkan setelah melalui evaluasi dan pemantauan berkala dari Ditjen Diktiristek.
 
Baca juga: Dorong Percepatan Realisasi Anggaran, PTN-BH Diingatkan Tak Komersil

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan