"Kalau ada siswa SMA yang lulus 100 orang, kita baru bisa menyediakan ruang salur sekitar 31 mahasiswa yang bisa melanjutkan pendidikan tinggi," kata Dirjen Diktiristek, Abdul Haris, dalam siaran Konferensi Pers Pengumuman SNBT 2024 dikutip Jumat, 14 Juni 2024.
Haris mengungkapkan untuk memperluas kesempatan merasakan perguruan tinggi, pihaknya tengan mencoba sebuah terobosan yang disebut pre-university. Program ini sudah dijalankan di Universitas Indonesia (UI).
"Kami terus terang ini juga akan mendorong agar perguruan tinggi khususnya yang PTNBH nanti untuk bisa mengimplementasikan program pre-university ini," papar Haris.
Haris menjelaskan program memberikan kesempatan kepada siswa SMA yang masih bersekolah untuk mengambil mata kuliah di perguruan tinggi. Nantinya, setelah siswa tersebut lolos ke perguruan tinggi, ia akan mendapatkan kredit SKS.
"Jadi, andaikan nanti lolos mendapatkan berapa SKS, dan diterima di perguruan tinggi yang bersangkutan, ini nanti bisa dilakukan konversi atau kredit transfer. Ini paling tidak sudah memberikan penghematan waktu. Katakan lolos UI, dia sudah membawa 5 SKS paling tidak sudah mengurangi masa kuliah juga," papar Haris.
Dia menyebut pre-university bisa diikuti secara daring. Artinya, tak ada beban dosen untuk menyediakan ruang kelas di kampus.
"Ruangannya kita berikan dalam ruang digital platform. Ini saya pikir sebagai terobosan untuk memberikan ruang akses yang lebih efisien dan juga mungkin terutama bagi para siswa ini juga bisa mengenyam pendidikan di perguruan tinggi," tutur dia.
Baca juga: UKT Naik, Kemendikbudristek Yakin Minat Kuliah Tak Menurun |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News