Program ini digelar Temasek Foundation, sebuah lembaga filantropis terkemuka dari Singapura. Ini adalah bagian dari upaya besar mendukung pendidikan dan pemuda di ASEAN.
Sekitar 60 mahasiswa terpilih dari berbagai institusi pendidikan di ASEAN, termasuk Elnaya yang mewakili ITB. Seluruh mahasiswa diberikan beasiswa fully funded yang mencakup akomodasi, travel, makan, dan hal lain selama program.
“Segala hal seperti souvenir juga di-cover, segitunya mereka mem-value pendidikan dan pertukaran pengetahuan anak-anak muda ini,” cerita Elnaya dikutip dari laman itb.ac.id, Senin, 16 Oktober 2023.
Program student sharing diisi dengan kegiatan menarik, seperti kelas terkait sustainable policy. “Yang lebih menarik, program ini juga tidak hanya sekadar bertukar aspirasi saja, tapi juga mencari solusi dari masalah yang terjadi di lingkungan ASEAN, it’s a great opportunity,” ujar Elnaya.
Dia mengaku ini merupakan kesempatan langka yang membantu peserta bertumbuh menjadi pemimpin di masa depan. Selama program, peserta dari berbagai negara dipilih acak menjadi kelompok-kelompok.
Salah satu kelompok yang juga melibatkan Elnaya, mengangkat isu pariwisata berkelanjutan di Vietnam. Mereka merumuskan rencana menerapkan pariwisata berkelanjutan di 2040.
Elnaya mengungkapkan sesi ini dinilai oleh juri yang ahli dalam sustainable policy. Elnaya dan tim berhasil meraih penghargaan yang menambah nilai dari pengalaman mereka di NUS.
Salah satu hal yang paling berkesan bagi Elnaya adalah pengalaman luar biasa selama program. Dia memiliki kesempatan belajar dari profesor hebat di NUS, termasuk Profesor Meilisa Lou, seorang research fellow di bidang kebijakan perubahan iklim dan ekonomi perilaku. Termasuk, Ketua Parlemen Singapura yang juga memberikan materi inspiratif.
Elnaya menyebut dalam mengambil kesempatan seperti ini, bukan hanya tentang apa yang bisa dipelajari, tetapi juga tentang apa yang bisa dikontribusikan.
“It’s not about what you can learn, but it is about what have you give, kalau orang luar itu bakal embrace ide kamu karena itu yang memang dicari,” tutur dia.
Dia mendorong mahasiswa untuk merasa bangga mewakili negara dan institusi mereka. Elnaya menuturkan untuk mendapatkan kesempatan hebat seperti ini, diperlukan ketekunan dalam mencari informasi serta komunikasi dengan pihak terkait, salah satunya kepada International Relations Office (IRO) ITB.
Elnaya sendiri beberapa kali gagal mendapatkan program beasiswa penuh. Namun, berkat ketekunan akhirnya membuahkan hasil pada kegiatan ini.
“Tips and triknya, jangan takut untuk bawel, aktiflah bertanya ke IRO,” pesan dia.
Elnaya juga berpesan kepada mahasiswa lain untuk memiliki pola pikir bahwa pergi ke luar negeri dapat menjadi salah satu cara belajar dan semakin berkembang.
“Tetap jaga mindset-nya, kita keluar merepresentasikan ITB juga Indonesia, jadi tujuannya diluruskan dulu memang untuk belajar. Ketika mencari pengalaman harus tetap di-filter, beneran ke sana buat main doang apa ada kesempatan yang bisa dipetik juga,” tutur dia.
Baca juga: Keren! Mahasiswa ITB Jadi Pembicara di Pertemuan Astronom Muda se Asia-Pasifik APRIM 2023 |
Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News